Liputan6.com, Sumedang - Kabar tiga pendaki meninggal dunia di Gunung Tampomas menyita perhatian banyak orang. Pasalnya ketiga pendaki tersebut meninggal dunia karena hipotermia lantaran perbekalan yang seadanya dan tidak mematuhi safety prosedur seorang pendaki.
Berikut fakta-fakta di balik 3 orang meninggal dunia saat mendaki Gunung Tampomas, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Advertisement
Hipotermia
Kantor SAR Bandung menerima informasi tiga orang meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku. Dugaan sementara, ketiga pendaki tersebut mengalami hipotermia
"Kondisi tubuh terbujur kaku dan kemungkinan besar terkena hipotermia," kata Joshua, Juru Bicara Kantor SAR Bandung.
Ketiga pendaki tersebut terdata mulai mendaki pada Sabtu (2/3/2019), dan ditemukan sudah tak bernyawa pada Minggu (3/3/2019).
Pos 4
Posisi ketiga korban meninggal dunia di Gunung Tampomas saat ditemukan berada di Pos 4 dalam perjalanan turun setelah puncak. Lokasi itu masuk dalam kawasan Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Saat ini, ketiga korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Untuk proses selanjutnya Kita bekerjasama dengan pihak DVI untuk mencari tahu identitas ketiga korban," ujar Joshua.
Anak ABG
Tiga pendaki yang meninggal dunia di Gunung Tampomas belakangan diketahui masih berusia belasan tahun. Ketiganya atas nama Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15). Ketiganya merupakan warga Desa Tugu Kindul, Kecamatan Sliyeg, Indramayu.
Advertisement
Pertama Kali Ditemukan
Pendaki asal Bekasi yang menjadi saksi penemuan ketiga jasad tersebut awalnya merasa heran karena orang di dalam tenda tak kunjung keluar tenda. Karena penasaran, saksi mendekati tenda korban, ternyata didapati ada orang yang terbujur kaku dalam tenda.
"Saksi melihat dari jendela tenda, namun ketiga korban yang dilihat terbujur kaku. Saksi langsung melapor melalui pos Narimbang. Kemudian tim menuju lokasi," kata Joshua.
Simak juga video pilihan berikut ini: