Liputan6.com, Jakarta - Sesuai keinginan Mikha Tambayong, jenazah ibunya, Deva Malaihollo, rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).
Tak hanya itu, Mikha Tambayong juga menginginkan wanita yang telah melahirkannya dimakamkan satu liang lahad dengan kakeknya, Daniel Benjamin Malaihollo. Hal itu disampaikan musikus senior Harvey Malaihollo, yang juga paman Mikha Tambayong.
Baca Juga
Advertisement
"Dimakamkan satu tanah (liang lahad) dengan ayah saya. Itu sebetulnya keinginan dari Mikha, ayahnya, lalu juga ibu saya," ujar Harvey Malaihollo di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Bukan tanpa alasan keluarga menginginkan ibunda Mikha Tambayong satu liang lahad dengan ayahnya. Sebab semasa hidup, Deva Malaihollo sangat dekat dengan ayahnya.
Merasa Kasihan
Tak hanya itu, ia juga mau Deva Malaihollo tak sendiri dan bisa ditemani oleh ayahnya di dalam liang lahad.
"Mengingat adik saya yang kecil sangat manja, selalu apa-apa minta ditolong. Jadi, ibu saya, Mikha dan adik ipar saya ayahnya Mikha, itu merasa kasihan dia kalau sendirian. Jadi paling enggak dia bisa ketemu ayah saya, jagain dia di alam sana. Kurang lebih cara berpikir itu yang buat kita akhirnya memutuskan satu liang lahad," kata Harvey.
Advertisement
Autoimun
Seperti diketahui, ibunda Mikha Tambayong, Deva Tambayong, meninggal dunia karena penyakit autoimun yang sudah satu tahun dideritanya.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, ibunda Mikha Tambayong sempat menjalani perawatan intensif selama dua pekan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 16.20 WIB.