Grab Buka Engineering Lab di BSD untuk Tingkatkan Sistem Pemetaan

keputusan untuk mengembangkan pemetaan yang lebih baik menjadi sudah lama menjadi fokus Grab.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Mar 2019, 07:30 WIB
Penandatanganan nota kesepahaman antara Grab dan Sinar Mas Land di ICE BSD, Tangerang. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Tangerang - Grab baru saja mengumumkan kerja sama dengan Sinar Mas Land. Melalui kerja sama ini, keduanya akan berkolaborasi untuk membangun infrastruktur digital yang meningkatkan kehidupan masyarakat di BSD City.

Dalam kerja sama ini, ada tiga proyek yang siap dilakukan dua perusahaan tersebut. Proyek tersebut adalah uji coba personal mobility devices (PMD), program pilot solusi mobilitas di kawasan BSD City, serta metode pemetaan daerah BSD City.

Nantinya, seluruh proyek tersebut akan digarap di Grab Innovation and Engineering Lab yang juga terletak di BSD City. Harapannya, tiga proyek ini dapat menciptakan sebuah sistem transportasi yang lebih cerdas dan tertata.

Menurut President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, keputusan untuk mengembangkan pemetaan yang lebih baik menjadi sudah lama menjadi fokus Grab. Dia menuturkan Grab memang memiliki tim khusus yang ditujukan untuk menggarap soal pemetaan yang lebih baik.

"Pemetaan itu bukan hal yang mudah dan kami memang memiliki tim khusus untuk itu," tuturnya saat penandatanganan nota kesepahaman antara Grab dan Sinar Mas Land di ICE BSD, Tangerang, Senin (4/3/2019).

 


BSD Jadi Proyek Percontohan

Kode Promo Jakarta untuk Nikmati Diskon Level Decacorn Grab

Lebih lanjut dijelaskan oleh Executive Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan, BSD City memang akan menjadi proyek percontohan untuk titik drop point yang sudah dioptimasi. Lewat optimasi ini, titik sebuah drop point dapat diatur menjadi lebih baik.

"Grab memang memiliki tim pemetaan sendiri sekitar 250 orang. Dengan optimasi ini, kita bisa mengatur titik lebih lebih baik. Jadi, posisi pickup dan drop point bisa lebih dekat ke pelanggan," tuturnya.

Ongky mengatakan dengan teknologi yang dimiliki saat ini, Grab memungkinkan membuat titik pertemuan antara mitra pengemudi dan penumpang menjadi hanya 30 meter dari sebelumnya 80 meter.

"Nantinya, peta yang sudah dioptimasi ini juga dapat menjadi salah satu layer untuk smart city nantinya. Jadi, bukan hanya untuk layout transportasi saja, tapi juga layer lain dapat berdiri di atasnya," tutur Ongki menjelaskan.

Adapun proyek pemetaan ini menjadi bagian dari program investasi Grab for Indonesia yang dicanangkan pertama kali pada Februari 2017. Program Grab for Indonesia ini juga mencakup Grab Ventures Velocity sebagai program akselerasi untuk startup di Indoensia.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya