Disangka Jadi-jadian, Anak Babi Hutan Dipolisikan Warga Wajo

Anak babi hutan itu memiliki corak dan bentuk yang aneh sehingga warga menyangka babi itu adalah babi ngepet.

oleh Fauzan diperbarui 05 Mar 2019, 07:34 WIB
Anak babi hutan saat dibawa ke kantor polisi (Fauzan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Wajo - Warga yang tinggal di sepanjang Jalan Andi Ninnong, Kelurahan Watalippue, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan geger. Bagaimana tidak, seekor anak babi hutan tiba-tiba muncul di tengah permukiman warga.

Babi hutan itu membuat heboh lantaran beberapa hari belakangan, isu tentang babi ngepet sedang merebak di perkampungan tetangga. Saat anak babi hutan itu muncul warga pun berbondong-bondong mengejar lalu menangkap anak babi hutan tersebut.

"Pertama kali muncul di lorong 27 (Jalan Andi Ninnong), warga pun kejar dan tangkap itu anak babi. Kan lagi heboh kabar babi ngepet di Desa Assorajang," kata Basri, warga yang pertama kali melihat kemunculan anak babi hutan itu, Senin, 4 Maret 2019.

Setelah ditangkap, warga semakin curiga bahwa babi berukuran kecil itu merupakan babi ngepet, lantaran bentuk dan bulunya yang tidak seperti babi pada umumnya.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Kelurahan Watallipue, Tamrin, membenarkan kejadian tersebut. Dia pun telah memberikan penjelasan kepada warga bahwa babi itu bukan babi ngepet.

"Saya sudah lihat langsung, itu cuma anak babi hutan. Sesungguhnya babi ngepet itu tidak mudah ditangkap," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa kemungkinan anak babi hutan tersebut sedang mencari makanan lalu kemudian tersesat di permukiman warga. Meski begitu masih ada warga yang ngotot bahwa anak babi hutan tersebut adalah babi ngepet.

"Sempat dibawa ke kepala lingkungan setempat, lalu ke Polsek Tempe untuk dibuktikan," tegasnya.

Kapolsek Tempe, Iptu Saifullah, juga membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengungkapkan bahwa warga mendatangi kantornya dan membawa seekor babi.

"Iya, dikira babi ngepet, tapi ternyata babi hutan," katanya, saat dikonfirmasi terpisah.

Setelah dipastikan bahwa babi itu adalah babi hutan, babi tersebut pun diserahkan kembali kepada warga. "Dikembalikan ke masyarakat lantaran tidak bisa dibuktikan bahwa babi tersebut adalah babi jadi-jadian atau," jelas Saifullah.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya