Timses Jokowi-Ma'ruf Sesalkan Ada Upaya Delegitimasi Pemilu

Sekjen timses Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi dan Ma'ruf Amin mengajarkan, ketika difitnah, dilarang menyerang balik.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 05 Mar 2019, 07:13 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, masyarakat harus menjunjung tinggi kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu. Sebab, hal itu merupakan syarat utama bagi demokrasi berkualitas.

Menurutnya, sejauh pantauan TKN, penyelenggara pemilu sekarang ini relatif lebih menunjukkan profesionalitasnya. Ia pun menyayangkan adanya upaya delegitimasi terhadap penyelenggara pemilu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Sejak awal kita memiliki kecurigaan yang berlebihan terhadap baik itu KPU (Komisi Pemilihan Umum) maupun Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan juga DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum) tentu ini adalah sesuatu yang sangat perlu dicurigai," ujar Ace di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin 4 Maret 2019.

Namun, Ace menduga ada upaya sistematis dalam mendelegitimasi penyelenggara pemilu yang mengarah kepada alasan kekalahan. Yakni, dengan menyampaikan narasi yang menggambarkan adanya hal mencurigakan dalam penyelenggaraan pemilu.

"Oleh karena itu kami sangat menyesalkan jika ada pihak-pihak yang berupaya melakukan delegitimasi terhadap pemilu 2019," kata Ace.

Desain Kalah

Sejalan dengan Ace, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, upaya delegitimasi ini adalah desain kekalahan.

"Kami diajari Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin, ketika kami difitnah kami dilarang menyerang balik. Pak Prabowo nyerang 20 kali, Pak Jokowi 11 kali, itu pun bukan maksudnya menyerang. Bahwa ruang untuk menyampaikan keberatan adalah sidang-sidang yang ada di Bawaslu. Seharusnya itu dibangun. Jadi di mana aspek kecurangannya itu," ucap dia.

"Karena itu lah ketika ini dilakukan secara masif dan kemudian juga sistematis, berarti ini adalah sebuah desain. Maka kami katakan, ini merespons dari semua survei yang dilakukan, elektoral Jokowi-kiai Maruf Amin jauh di atas Pak Prabowo-Sandi, terlebih setelah debat yang terakhir," tandas Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tangkal Hoaks

Sementara itu, elektabilitas calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi disebut-sebut mengalami penurunan sebesar 8 persen di Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya akan melawan berita hoaks yang menjadi penyebab turunnya elektabilitas Jokowi di Jabar.

"Para relawan yang berasal dari masyarakat dan juga partai politik dengan secara serius melakukan kampanye dari pintu ke pintu, door to door, mengatakan dan memastikan bahwa Pak Jokowi mengkampanyekan hal-hal yang positif," tutur Ace di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Meski begitu, Ace mengaku sekarang ini hasil survei internal menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi telah kembali naik.

Ia menjelaskan, para calon legislatif (caleg) dan semua relawan tengah dibekali cara untuk menawarkan kepada masyarakat soal prestasi dan harapan-harapan baru pemerintahan Jokowipada periode selanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya