Kini 4 Kelurahan di Probolinggo Teraliri Jaringan Gas

Jaringan gas Probolinggo dibangun di empat kelurahan yaitu Kelurahan Wiroborang, Jati, Mangunharjo serta Mayangan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Mar 2019, 12:08 WIB
Jaringan gas bumi di Probolinggo, Jawa Timur (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Empat kelurahan di Probolinggo, Jawa Timur teraliri jaringan gas bumi. Jaringan gas bumi tersebut sebanyak 5.088 sambungan rumah (SR) yang dibangun pemerintah dengan dana APBN pada 2018.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar bersama Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Direktur Komersial PT PGN (Persero) Tbk Danny Praditya meresmikan Jaringan Gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) di  Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019). 

Sukandar menuturkan, Jargas Probolinggo dibangun di empat kelurahan yaitu Kelurahan Wiroborang, Jati, Mangunharjo serta Mayangan.

Pasokan gasnya berasal dari PT Husky CNOOC Madura Limited (HCML) dengan jumlah voIume alokasi gas sebesar 0,2 mmscfd. Pengaliran gas oleh HCML diperintahkan oleh SKK Migas. 

"Empat kelurahan ini teraliri jargas sebanyak 5.088 Sambungan Rumah atau SR, dibangun pemerintah dengan menggunakan dana APBN tahun 2018," tutur dia di Kantor Kelurahan Mangunharjo Jalan WR Supratman Kota Probolinggo.

Dia menuturkan, program pembangunan jargas merupakan salah satu program yang mendukung diversifikasi energi dan dilaksanakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa bagi sektor rumah tangga.

Dengan menggunakan dana APBN, pengoperasian dan pengembangan jargas ditugaskan kepada BUMN. Untuk jargas Probolinggo, pengoperasiannya dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). 

"Pemerintah mengutamakan alokasi jargas untuk masyarakat dalam menyediakan bahan bakar untuk rumah tangga dan usaha kecil di mana alokasi gas domestik pada 2018 mencapai 61 persen," kata Sukandar.

Sukandar menyampaikan, sebagai langkah pendorong dan memasyarakatkan pemanfaatan gas bumi untuk sektor rumah tangga, pemerintah juga mendukung konversi dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa.

"Pemanfaatan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga, mendatangkan manfaat ekonomi cukup besar yaitu hingga Rp 90.000 per bulan," tutur dia.

Dia menjelaskan, keuntungan lain menggunakan gas bumi adalah mengurangi emisi gas buang yang akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan.

Gas bumi juga aman karena tekanan jaringan gas bumi lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas. 

"Pakai gas bumi juga tidak repot karena tersedia 24 jam. Ibu-ibu tidak perlu takut kehabisan bahan bakar jika sedang memasak," ujar Sukandar. 

 


PGN Tingkatkan Layanan Gas bagi Sektor Industri pada 2019

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan meningkatkan layanan gas untuk segmen industri pada 2019. Hal ini seiring dengan peran PGN sebagai sub holding gas dalam holding migas BUMN.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, pada 2018, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Selain itu, juga terdapat 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN

Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat. 

Menurut Rachmat, pelayanan tersebut terus diarahkan agar masyarakat mendapatkan benefit maksimal. Apalagi efisiensi energi yang ditawarkan PGN akan memberi imbas domino bagi kegiatan ekonomi masyarakat. 

"Bagi kalangan industri, efisiensi sektor energi akan meningkatkan daya kompetitif, sedangkan bagi masyarakat akan meningkatkan daya beli yang semuanya bermuara kepada peningkatan ekonomi nasional," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 25 Februari 2019.

Saat ini, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU).

Selain itu, untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke pelanggan, PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung. 

"Dari sisi volume, PGN menyalurkan gas bumi secara total sebesar 3.102 juta kaki kubik per hari (Mmscfd). Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 963 Mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.139 Mmscfd," kata dia.‎

Di sisi lain, terdapat sejumlah proyek infrastruktur yang sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km.

PGN juga sedang menggarap proyek pipa di Purwakarta-Subang dan Jargas Kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Banggai, Aceh Utara, Palembang, Jambi, Depok, Bekasi, Kabupaten Mojokerto, Kota Mijokerto dan Kabupaten Wajo. 

"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya