Ragam Inovasi Kecamatan Lengkong Bandung Menjadi yang Terbaik

Kecamatan Lengkong memiliki sejumlah inovasi yang patut dibanggakan. Lengkong berturut-turut masuk dalam peringkat 10 besar dari penilaian kinerja camat.

Oleh AyoBandung.com diperbarui 06 Mar 2019, 02:00 WIB
Camat Lengkong, Tubagus Agus Mulyadi

Bandung - Kecamatan Lengkong memiliki sejumlah inovasi yang patut dibanggakan. Selain menjadi kecamatan terbaik pertama pada tahun 2018 kemarin, Lengkong berturut-turut masuk dalam peringkat 10 besar dari penilaian kinerja camat. Sistem kerja kolektivitas dari seluruh masyarakat dan aparatur menjadi upaya mereka untuk menjadi kecamatan terbaik.

Camat Lengkong, Tubagus Agus Mulyadi, mengatakan inovasi yang menjadi unggulan dari kecamatan ini dari pelaksanaan Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK). Mereka meraih penghargaan inovasi dari PIPPK Award.

"Angka partisipatif kami dari tahun pertama sebanyak 18 Miliar, tahun kedua 9 miliar, tahun ketiga 9 miliar, dan tahun keempat 19 miliar," katanya, dalam Bandung Menjawab, Selasa (5/3/2019).

Bentuk partisipasinya seperti penataan infrastruktur yakni pembuatan co working space di kecamatan, sistem pelayanan yang baik seperti ada loket pelayanan pelanggan, juga antrean khusus lansia dan difabel.

Prestasinya ini mengantar mereka untuk berkompetisi di tingkat provinsi yang akan diwakili oleh Kelurahan Cijagra atas nama Kota Bandung.

"Kelurahan Cijagra disulap menjadi bagus dan kami melakukan banyak inovasi. Keberadaan infrastruktur di kantor layak dilombakan," jelasnya.

Dari segi pariwisata, Lengkong menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Bandung. Potensinya yang cukup besar dalam menyokong pariwisata terlihat dari jumlah hotel yang mencapai 67 tempat dan 400 kuliner yang bermacam-macam.

Bahkan, Tubagus mencanangkan wisata kuliner dan wisata hijab sebagai destinasi anyar di Kecamatan Lengkong.

"Salah satunya pembuatan area revitalisasi Taman Pers menjadi wisata kuliner. Ada lokasi yang sudah dilakukan di Jalan Buah Batu, Toserba Griya sudah bersih dari PKL. Kami tata sehingga mereka berada di atas Griya. Di taman bobotoh ada 45 PKL yang puluhan tahun bersarang di sana, sekarang sudah jadi kosong sebagai ruang publik," katanya.

Belum lagi beberapa kawasan wisata yang unik dan menarik. Seperti perajin knalpot yang berjejer di Jalan Sadakeling. Camat merencanakan supaya kawasan itu menjadi Kampung Knalpot.

Kecamatan akan membuat reklame sebagai informasi kepada masyarakat bahwa kawasan tersebut merupakan kampung knalpot. Kemudian kampung knalpot akan dibuatkan koperasi untuk pendanaan mereka dan keberlangsungan ekonomi.

"Karena mereka beberapa kesulitan modal," ujarnya.

Untuk merealisasikan Bandung unggul dan agamis, Lengkong mempunyai Kampung wisata religi di kampung toleransi Jalan Lengkong Kecil, Kelurahan Paledang.

Di sana terdapat kehidupan beragama yang tinggi serta ditunjang infrastruktur yang memadai. Seperti tiga tempat ibadah yaitu gereja, masjid, dan vihara tua yang saling bersampingan

"Konon itu vihara pertama di Kota Bandung," ucapnya.

Satu lagi, Kecamatan Lengkong mempunyai Kampung Wayang Urban di Jalan Pangarang, Cikawao. Tempat itu sudah banyak dikunjungi oleh turis Belanda untuk belajar dan melihat aktivitas belajar Wayang Golek. Ke depan, kawasan itu bakal ditata dan dipersiapkan supaya memiliki homestay bagi para pelancong untuk menikmati pengalaman dan aktivitas berbeda saat berlibur di sana.

Baca berita menarik ayobandung.com lain di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya