Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas sikap terdakwa Ratna Sarumpaet yang berpose dua jari dalam sidang perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Minggu lalu. Pose dua jari yang dilakukannya merupakan ciri khas Prabowo-Sandiaga.
Ratna yang dulu merupakan anggota pemenangan Prabowo-Sandiaga menegaskan, berpose dua jari adalah haknya.
Advertisement
"Enggak dong. Enggak baik gitu (melarang pose dua jari). Dan itu saya enggak mau menganggap itu sebagai ucapan BPN ya. Saya kan warga negara, saya umat Islam juga dan ini simbol gue juga," kata Ratna di Mapolda Metro Jaya sembari menunjukkan pose dua jari, Rabu (6/3/2019).
"Dan itu bukan BPN, itu hanya satu orang yang ngomong," tegas Ratna Sarumpaet.
Menurut dia, hal yang dilakukannya itu tak ada kaitannya dengan BPN. Namun, dia memastikan akan terus mendukung Prabowo.
"Enggak. Saya ya biasa saja, kan emang aku dari dulu mendukung Pak Prabowo. Kan dari badan pemenangan mereka, lalu mau apa? Iyalah (dukung Prabowo), masak pindah hati. Enggak ke lain hati. Ini bukan soal orang, tapi soal kemampuan gagasan dan lain lain," pungkas Ratna Sarumpaet.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Merugikan Prabowo
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid, menyebut gestur dua jari Ratna Sarumpaet dalam persidangan tak ada hubungannya dengan Prabowo-Sandiaga.
"Pertama, saya yakin kita nggak ada hubungannya dengan Bu Ratna Sarumpaet. Tapi semua orang juga punya hak untuk menampilkan dua jari, satu jari, sepuluh jari, itu semua adalah hak semua bangsa," kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2019.
Hidayat menyebut kasus hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet jelas merugikan pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Misalnya kan sudah sangat jelas perilaku beliau, yang amat sangat dirugikan adalah dalam tanda kutip 'pendukung' Pak Prabowo, Pak Amien Rais, atau Pak Fadli Zon, pihak-pihak di kubu di dua jari. Kalau beliau melakukan hal itu, akan semakin mengesankan tentang hal yang kemudian seolah-olah ini ada kaitannya dengan Prabowo dan Sandi. Jadi menurut saya, hal semacam itu tidak dilakukan," ujar Hidayat.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka
Advertisement