Yohan Mulia Legowo Siap Unjuk Gigi di ONE Championship: Reign of Valor

Yohan Mulia akan berhadapan dengan petarung Myanmar di One Championship Reign of Valor.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2019, 17:10 WIB
Petarung ONE Championship Indonesia, Yohan Mulia (ONE Championship)

Liputan6.com, Jakarta - ONE Championship melanjutkan gelaran untuk bulan Maret di Yangon, Myanmar, pada hari Jumat, 8 Maret nanti.ONE Championship kembali menggelar duel-duel seru akhir pekan ini. Kali ini, gelaran tersebut diberi tajuk ONE: Reign of Valor yang akan digelar di Myanmar, Jumat (8/3).

Menariknya, pembuka sajian utama di ajang ini menghadirkan duel petarung Indonesia, Yohan “The Ice Man” Mulia Legowo melawan petarung tuan rumah, Phoe “Bushido” Thaw.

“The Ice Man,” yang menjadi satu-satunya atlet Indonesia di ajang tersebut pun, berjanji akan menampilkan performa terbaiknya untuk kembali meraih kemenangan. Penampilan ini juga akan menjadi yang pertama sejak ia terakhir tampil dalam ring ONE Championship bulan Januari 2018.

“Saya sangat bersemangat sekali menghadapi duel nanti. Target saya adalah untuk memenangkan laga di ronde pertama, entah itu lewat submission atau KO. Semua bisa saja terjadi,” kata Yohan.

Ia mengakui telah melakukan persiapan intensif jelang laga ONE Championship ini dan siap untuk menggebrak Thuwuna Indoor Stadium di tanah kelahiran lawannya tersebut.

Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, ini menjanjikan sesuatu yang baru dari dirinya. “Saya seperti telahir kembali. Saya merasakan semangat yang bergejolak seperti saat di awal karir dulu,” ujar petarung berusia 38 tahun ini.

 


Pengalaman Pertama

Dua petarung Indonesia Yohan Mulia Legowo berusaha mendekap petarung Victorio Senduk pada laga One Championship di Jakarta, Sabtu (20/1). Pada laga tersebut Victorio Senduk menang atas Yohan Mulia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saat pertama kali terjun ke ajang seni beladiri di awal tahun 2000-an, Yohan tampil impresif dengan mencatatkan 6 kemenangan beruntun yang kesemuanya diraih pada ronde pertama. Kini, pendiri sekaligus pelatih utama Han Academy ini telah membukukan 13 kemenangan dan 7 kekalahan di ajang mixed martial arts (MMA) profesional.

Melalui kemampuan berduel atas maupun bawah dengan sama baiknya, Yohan mengincar kemenangan berikutnya untuk meningkatkan rekor tersebut.

Yohan terakhir meraih kemenangan tiga tahun lalu, saat dia mengakhiri perlawanan Mario Satya Wirawan melalui kuncian rear-naked choke. Sementara itu, tiga laga terakhirnya belum berbuah manis.

Bagi dirinya, bertanding di Myanmar akan menjadi pengalaman pertama.

 


Bukan Lawan Sembarangan

Tetapi, “Bushido” bukanlah lawan sembarangan. Petarung tuan rumah ini adalah juara ONE Myanmar Featherweight Tournament yang digelar 2016 lalu.

Sejauh ini, atlet favorit Myanmar ini telah mengukir enam kemenangan dan satu kekalahan. Lima diantara enam kemenangan ini ia torehkan melalui KO di ronde pertama. Satu-satunya kekalahan yang dia alami adalah pada laga terakhirnya bulan Oktober 2018.

“Para pendukung saya akan terkejut. Karena saya benar-benar seperti orang baru yang berbeda dari sebelumnya,” ujar Phoe. “Saya telah berlatih dengan sangat keras setelah mengalami kekalahan pertama saya.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya