Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, berencana menempuh jalur hukum terkait beredarnya video yang diduga memuat kampanye hitam dan menyerang pasangan calon nomor urut 01.
"Terkait kasus ini, TKN dan TKD setempat mendapatkan laporan dari masyarakat, dan berbagai elemen masyarakat pendukung 01. Kami sedang menyiapkan langkah hukum untuk melaporkan kepada Polri," ucap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Advertisement
Menurut dia, langkah ini diambil lantaran sudah masuk ke ranah pidana umum. Sekjen PPP ini juga berharap proses hukum nanti tidak hanya berhenti pada eksekutor kampanye hitam.
"Harapan TKN adalah agar penindakan hukum tidak hanya berhenti pada pelaku di lapangan, tetapi justru yang lebih penting terhadap dalangnya," pungkas Arsul.
Sebelumnya, beredar penggalan video berisi seorang perempuan diduga melakukan black campaign atau kampanye hitam. Pada video berdurasi 00.45 detik tersebut, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya berbicara mengenai pendidikan agama yang akan dihapus oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Video tersebut beredar luas di kawasan Makassar. Namun belum diketahui lokasi pastinya, apakah di Sulawesi Selatan atau bukan. Perempuan dalam video tersebut mengenakan jilbab oranye dan pakaian dengan bergambar padi serta dua bulan sabit, mirip lambang salah satu partai politik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanggapan Bawaslu Makassar
Bawaslu Makassar sedang melakukan identifikasi detail soal video tersebut. Pihaknya belum bisa memastikan apakah video tersebut direkam di wilayah Makassar atau bukan.
"Kita langsung berkoordinasi dengan Bawaslu Sulsel. Supaya ini di-share ke internal untuk diidentifikasi tempatnya, apakah memang di wilayah Makassar, Sulsel atau bukan," ujar Ketua Bawaslu Makassar Nursari kepada wartawan.
Dari isi video, Nursari menduga ada unsur kampanye hitam. Namun untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Kita juga belum bisa memastikan black campaign. Yang jelas memang ada dugaan black campaign," terang Nursari.
Advertisement