Soal Video Pelajaran Agama Dihapus Bila Jokowi Menang, Ini Kata PDIP

Dalam video itu, perempuan tersebut menyebut Presiden Jokowi akan menghapus pendidikan agama.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 06 Mar 2019, 14:44 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan saat menerima Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI) di Kantor Pusat PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2). Hari Adat Indonesia diajukan pada 12 Juli. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Video berisi seorang perempuan diduga melakukan black campaign atau kampanye hitam beredar. Dalam video itu, perempuan tersebut menyebut Presiden Jokowi akan menghapus pendidikan agama.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, hoaks seperti itu sebenarnya digunakan untuk menutupi kelemahan dari Paslon 02 sendiri.

“Sebenarnya hoax itu untuk menutup kelemahan dari mereka, ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin tidak Islami, bagaimana seorang ulama besar tidak Islami, itu kan menutup mereka (Prabowo-Sandi) yang tidak Islami,” tutur Hasto di Monumen Tsunami Kuburan Massal Siron, Banda Aceh, Rabu (6/3/2019).

Hasto pun mengajak pihaknya agar tidak saling curiga. Ia mengatakan, jangan-jangan juga ada yang sedang ditutupi oleh pihak Prabowo-Sandi ketika menggunakan isu LGBT.

Begitu juga dengan hoaks larangan azan bila Jokowi-Maruf Amin memenangkan Pilpres 2019. Hasto menyatakan, hal itu sudah pasti hoaks.

"Gimana Kiai Ma’ruf mau melarang azan, justru Pak Prabowo yang tidak mendengar azan," tandas Hasto.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya