Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meyakini siapa pun presiden yang akan terpilih pada Pilpres 2019 tidak akan menghapus pendidikan agama dan pesantren.
Hal tersebut menanggapi terkait beredarnya video berisi seorang perempuan diduga melakukan kampanye hitam. Dalam video tersebut, Jokowi disebut akan menghapus pendidikan agama dan pesantren.
Advertisement
"Saya yakin siapapun Presidennya tidak akan mungkin menghilangkan pelajaran agama di Indonesia," kata Lukman usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Rabu (6/3/2019).
Sebagai Menteri Agama, ia menjamin bahwa penghapusan pelajaran agama tidak akan terjadi. Sebab, kata dia, Indonesia adalah negara agamis. Apalagi, mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Jadi, sama sekali tidak benar anggapan atau yang dikatakan sebagian kalangan bahwa kalau bapak Presiden Jokowi kembali melanjutkan masa jabatan untuk lima tahun ke depan untuk yang kedua kalinya akan dihilangkan pelajar-pelajaran agama. Akan dihilangkan pesantren, menjadi sekolah-sekolah umum apalagi akan dihapuskan kementerian agama itu sama sekali tidan benar," ungkap Lukman.
Menurut Lukman, selama empat tahun lebih memimpin Indonesia, kebijakan yang Jokowi terus mendukung penguatan dan pengembangan Islam.
"Kita tahu kebijakan 4 tahun ini disampaikan Jokowi itu luar biasa. Beliaulah yang menetapkan hari santri, beliaulah yang memberikan banyak sekali upaya penguatan pengembangan lembaga pendidikan keagamaan," ungkap Lukman.
Beredar di Makassar
Penggalan video seorang perempuan diduga melakukan black campaign dengan durasi 00.45 detik beredar luas di kawasan Makassar, Sulawesi Selatan. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya itu berbicara mengenai pendidikan agama yang akan dihapus oleh Jokowi.
Namun belum diketahui lokasi pastinya, apakah di Sulawesi Selatan atau bukan. Perempuan dalam video tersebut mengenakan jilbab oranye dan pakaian dengan bergambar padi serta dua bulan sabit, mirip lambang salah satu partai politik.
Berikut isi pembicaraan video itu:
"Kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita. Walau kita yang tidak menikmati, tapi 10, 5 tahun ke depan ini apa kita mau pelajaran agama di sekolah dihapus oleh Jokowi bersama menteri-menterinya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah. Terus rencana mereka, menggantikan pesantren menjadi sekolah umum".
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement