Tarif MRT Diusulkan Rp 10.000, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Hingga kini pemerintah masih belum menerapkan tarif MRT.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2019, 21:10 WIB
Suasana di dalam kereta MRT yang menuju stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran untuk uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Namun, hingga kini pemerintah masih juga belum menetapkan besaran tarif tersebut. PT MRT rencananya mematok kisaran tarif MRT sekitar Rp 8.500 atau Rp 10.000.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dalam menentukan besaran tarif MRT tentu melihat dari berbagai aspek. Mulai dari waktu tempuh, kenyamanan, hingga daya beli masyarakat. Jadi bukan tidak mungkin, tarif tersebut akan berada di kisaran yang telah diusulkan oleh MRT.

"Harga tiket dibuat pada level yang masyarakat mampu membayarnya," kata Sri Mulyani usai menjajal MRT di Stasiun Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Sri Mulyani menuturkan, untuk jarak tempuh sepanjang 16 kilometer dengan dipatok sebesar Rp 10.000 pun masih terjangkau bagi masyarakat.

Apalagi, masyarakat dapat menempuh waktu perjalanan hanya dalam 30 menit saja dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia menuju ke Stasiun Lebak Bulus.

"Masih comparable (sebanding) dari pengeluaran penumpang untuk menggunakan fasilitas tersebut. Jadi untuk Jakarta dan sekitarnya masih affordable (terjangkau)," pungkasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 


Respons Masyarakat

Kereta mass rapid transit (MRT) terparkir di depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/8). Progres konstruksi moda transportasi MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI kini mencapai hampir 96 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Merdeka.com menemui beberapa orang warga Jakarta untuk merespons harga tiket yang pas MRT. Adi (29) mengatakan, tarif MRT sebaiknya dipatok Rp 10.000 untuk sekali perjalanan.

"Untuk tarifnya kalau bisa jangan terlalu mahal ya, Rp 10 ribu cukup terjangkaulah," kata dia saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis 21 Februari 2019.

Adi mengatakan, dengan tarif yang terjangkau semua masyarakat dapat menikmati layanan MRT. "Supaya semua orang bisa menggunakan jadi ambil tarif di titik tengah aja," imbuhnya.

Saat ini, Adi lebih senang beraktivitas menggunakan Transjakarta. Jika MRT sudah jadi, dia berminat beralih Transjakarta mengingat jarak tempuh akan lebih singkat. "Iya pasti (pakai MRT) untuk kerja sih sangat dibutuhkan kecepatannya itu," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya