Ragam Peringatan Nyepi, Bersih-Bersih Bromo hingga Remisi Napi

Tak melulu melakukan upacara, peringatan Hari Raya Nyepi bisa beragam di Indonesia, apa saja?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Mar 2019, 06:32 WIB
Kegiatan selama nyepi

Liputan6.com, Jakarta - Umat Hindu merayakan Nyepi hari ini, Kamis (7/3/2019). Peringatan Hari Raya Nyepi disambut berbeda-beda di setiap daerah. Bali, menjadi salah satu kota yang terasa merayakan Nyepi.

Seluruh warga Bali pada Hari Raya Nyepi tidak akan keluar rumah. Seluruh aktivitas di Bali pun pada satu hari ini akan dihentikan total. Bandara dan pelabuhan tidak akan beroperasi saat Nyepi.

Tak hanya itu, listrik juga akan dipadamkan selama 24 jam. Operasional Jalan Tol Bali Mandara juga akan ditutup sementara selama 32 jam.

Penutupan itu mulai berlaku pada Rabu, 6 Maret 2019 pukul 23.00 WITA, dan akan kembali dibuka pada Jumat, 8 Maret 2019 pukul 07.00 WITA.

Tak melulu melakukan upacara, Lapas Kelas II-A Denpasar, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali merayakan Nyepi dengan memberikan remisi khusus kepada para narapidana.

Berikut ragam perayaan Nyepi yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Upacara Tawur Kesanga

Suasana prosesi upacara Tawur Agung Kesanga 2019 di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta, Rabu (6/3). Prosesi Tawur Agung yang dihadiri umat Hindu merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Memperingati Hari Raya Nyepi, ribuan umat Hindu dari berbagai kawasan di Indonesia mengikuti upacara Tawur Kesanga di pelataran Candi Prambanan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Upacara Tawur Kasanga merupakan upaya penyelarasan diri manusia dengan lingkungan alam semesta beserta isinya.

Penyelarasan berupa membangun semangat dan kesadaran memelihara bumi, memelihara kebhinekaan, dan memelihara semangat kebajikan.

 


2. Napi Diberikan Remisi

Ilustrasi penjara Guyana (AFP)

Sebanyak 208 narapidana di Lapas Kelas II-A Denpasar, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, menerima remisi khusus Hari Raya Nyepi sesuai Surat Keputusan Dirjen Pemasyarakatan (Pas) terkait pemberian remisi khusus.

"Dari 242 orang narapidana yang kami usulkan mendapat remisi khusus Nyepi 2019, baru 208 yang sudah keluar SK-nya dan sisanya 34 orang masih menunggu dari Dirjen Pas," kata Kepala LP Kerobokan Tonny Nainggolan di Denpasar.

Dari 208 narapidana yang telah mendapat SK remisi itu, tercatat tiga narapidana di antaranya langsung dinyatakan bebas (Remisi Khusus II). Sedangkan, sisanya 205 orang mendapat remisi khusus pengurangan hukuman.

Tonny menegaskan 205 orang narapidana yang mendapat pengurangan hukuman itu berkisar dari 15 hari hingga satu bulan 15 hari. "Narapidana yang telah keluar SK Dirjen Pas, untuk mendapat remisi khusus Nyepi ini, tercatat 182 orang mendapat remisi normal dan sebanyak 26 orang diberikan remisi PP 99 Tahun 2012," katanya.

Pihaknya juga mengusulkan tiga narapidana asing yang juga diusulkan mendapat remisi khusus Nyepi, yakni seorang warga Rusia bernama Sergei Cherykh yang dipidana 11 tahun penjara, yang diusulkan besaran remisi Nyepi selama satu bulan 15 hari.

Selain itu, ada narapidana warga India bernama Nandagopal Akkineni, juga diusulkan untuk mendapat remisi Nyepi selama satu bulan 15 hari, di mana dirinya divonis sepuluh tahun penjara.

"Satu lagi ada seorang warga Malaysia bernama Sargunan M. Suppiah juga diusulkan agar mendapat remisi khusus Nyepi satu bulan, di mana dia telah divonis hakim bersalah 12 tahun penjara," kata Tonny.

Selain itu, Tonny juga menuturkan ada 347 orang warga binaan LP Kerobokan tidak diusulkan mendapat remisi khusus Nyepi, karena sebanyak 200 orang masih berstatus tahanan.

Sisanya, 147 orang narapidana belum memenuhi syarat karena belum menjalani sepertiga masa pidana, belum menjalani enam bulan masa pidana dan ada yang menjalani pidana kurungan pengganti denda (BIIIS).

Di Lapas Kerobokan, terdapat 589 orang warga binaan terdiri dari narapidana (389 orang) dan tahanan (200 orang) beragama Hindu dari total jumlah warga binaan yang menghuni lapas mencapai 1.635 orang. "Sebenarnya, kapasitas LP Kerobokan 347 orang, namun kelebihan kapasitas mencapai 1.288 orang," ujar Tonny.

 


3. Amankan Ogoh-Ogoh di Bali

Kegiatan selama nyepi

Polresta Denpasar, Polda Bali, mengerahkan 1.002 orang personel, guna melakukan pengamanan parade atau pawai ogoh-ogoh (boneka berukuran raksasa) dalam menyambut perayaan Nyepi Caka 1941 Tahun 2019.

"Saya meminta kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan pawai ogoh-ogoh di seluruh wilayah hukum Polresta Denpasar, agar melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan maksimal," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan.

Kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan, ia mengingatkan agar tidak meninggalkan lokasi sebelum pawai ogoh-ogoh selesai untuk memastikan kegiatan berakhir dengan aman dan situasi juga cukup kondusif.

Untuk wilayah Denpasar, Kuta, dan Kuta Selatan pada Rabu, 6 Maret 2019 mengarak 1.026 ogoh-ogoh. Untuk itu, Polresta Denpasar juga bersinergi dengan TNI, pecalang, serta instansi terkait pengamanan tersebut.

 


4. Penutupan Jalur Bromo

Warga Tengger mendaki Gunung Bromo membawa persembahan hasil bumi selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Warga sekitar membersihkan dan menutup jalur Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur jelang perayaan Nyepi. Pembersihan jalur Gunung Bromo ini dilakukan oleh komunitas pencinta lingkungan di Probolinggo.

Mereka melakukan bersih-bersih di sekitar kawasan Gunung Bromo, termasuk tempat sakral Pura Luruh Poten di lautan pasir. Seluruh aktivitas jalur masuk Bromo ditutup saat Nyepi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya