Jokowi Diancam Diadang di Palembang, Moeldoko: Itu Tindakan Kekanak-kanakan

Moeldoko meminta HMI menarik rencana tersebut, sebab itu malah bakal memunculkan perlawanan dari pihak lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2019, 18:24 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat wawancara dengan KLY di Jakarta, Rabu (16/1). Dalam wawancara tersebut Moeldoko memaparkan kinerja kerja pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal melakukan kunjungan ke Palembang, Sumatera Selatan untuk menghadiri South Sumatra Millennial Road Safety Festival pada Sabtu lusa. Namun, Jokowi mendapatkan penolakan sampai ancaman pengadangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Sumsel.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko angkat bicara atas ancaman tersebut. Dia menilai tindakan pengadangan sebagai perilaku kekanak-kanakan.

"Itu tindakan kekanak-kanakan, jangan lakukan hal-hal yang tidak baik," kata dia di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).

Kepala Staf Kepresidenan itu meminta HMI menarik rencana tersebut. Sebab, tindakan itu malah bakal memunculkan perlawanan dari pihak lain.

"HMI itu teman-teman saya supaya berpikir logis bahwa Presiden Jokowi itu telah diterima di mana saja oleh siapa saja," ucap Moeldoko.

"Jadi supaya saya berharap, jangan melakukan hal yang pada akhirnya justru memunculkan resisten dari yang lain," imbuh dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menolak Kedatangan Jokowi

Elemen mahasiswa di Sumatera Selatan dikabarkan akan menolak kedatangan Jokowi di Palembang, Sabtu 9 Maret mendatang. HMI menganggap kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak tepat karena posisinya sebagai calon presiden.

Jokowi bakal menghadiri acara anak muda dalam South Sumatra Millennial Road Safety Festival. Sementara, Jokowi sebagai capres akan menghadiri deklarasi Alumni Sriwijaya

HMI mempertanyakan kapasitas Jokowi pada acara South Sumatra Millennial Road Safety Festival. "Kami tidak ingin polisi terlibat agenda politik praktis," ujar Ketua Badko HMI Sumatera Bagian Selatan Bambang Irawan, Rabu kemarin.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya