Liputan6.com, Cordoba - Kebun Binatang Cordoba di selatan Spanyol tengah berduka. Salah satu hewan penghuninya, yang dikenal sebagai gajah paling menyedihkan di dunia, dikabarkan mati pekan lalu.
Seperti dikutip dari The Independent, Kamis (7/3/2019), binatang besar itu mati setelah hidup sendirian di kebun binatang itu selama 43 tahun. Gajah Asia bernama Flavia itu berada di Kebun Binatang Cordoba sejak berusia tiga tahun.
Advertisement
Kesehatan fisiknya dikatakan telah memburuk selama enam bulan terakhir sebelum kematiannya. Dia juga dilaporkan menderita depresi.
Kebun Binatang Cordoba mengumumkan kematiannya “dengan sangat sedih” pada Jumat 1 Maret.
Pihak kebun binatang telah bekerja sama dengan kelompok hak-hak binatang PACMA untuk membuat Flavia, yang berusia 47 tahun, pindah ke tempat perlindungan di mana mereka berharap kesejahteraannya akan membaik. Namun, organisasi itu mengklaim bahwa sang gajah telah terbiasa hidup dalam "kurungan dan kesendirian" sehingga tidak bisa berinteraksi dengan sesamanya.
Anggota Dewan Spanyol, Amparo Pernichi, yang bertanggung jawab atas masalah lingkungan, mengatakan pada konferensi pers di balai kota Cordoba bahwa gajah Flavia tidak lagi dapat berdiri sendiri sehingga akhirnya disuntik mati.
Saksikan juga video berikut ini:
Gajah Ikon
Menurut anggota Dewan Spanyol, Amparo Pernichi, Flavia adalah gajah "ikon" Kota Cordoba. Kematian hewan jumbo itu dirasa sangat menyedihkan, apalagi bagi mereka yang telah merawat hingga saat-saat terakhirnya.
PACMA menyerukan agar tidak ada lagi hewan yang dikirim ke kebun binatang itu, dan bagi mereka yang sudah di penangkaran agar tak diperbolehkan bereproduksi.
Presiden organisasi itu, Silvia Barquero, menambahkan: "Selama bertahun-tahun dia sendirian dan ditawan di kebun binatang Cordoba.
"Kami berharap tidak ada hewan yang akan mengalami ini lagi."
Gajah adalah hewan sosial seperti manusia dan dikenal mengembangkan ikatan yang kuat dalam unit keluarga. Mereka dapat hidup hingga 70 tahun di alam liar.
Advertisement