Buat Survei Jokowi Dipepet Prabowo, SPIN Ungkap Sumber Pendanaan

Dalam hasilnya, Prabowo Subianto memepet petahana Joko Widodo dengan selisih 8 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2019, 20:46 WIB
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden. Hasilnya, Prabowo Subianto memepet petahana Jokowi dengan selisih 8 persen.

Hasil itu berbeda dengan kebanyakan survei lainnya yang mencatat jarak kedua pasangan calon presiden sampai 20 persen. Direktur SPIN, Igor Dirgantara membantah lembaganya merupakan partisan. Menurut pengakuannya, survei ini dibiayai duit kas sendiri.

"Untuk survei ini sendiri independen, kami ada kas sendiri," kata Igor usai rilis survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).

Kendati mengaku survei tersebut pakai uang sendiri, Igor tidak tutup adanya sumbangan. Bantuan itu digunakan untuk menutupi kekurangan.

"Survei itu sebenarnya independen. Tapi saya nggak menutup kemungkinan di saat-saat terakhir ada yang sumbang, itu biasa. Kadang malah nggak sekarang, tapi setelah ini. Misal kekurangan biaya ini siapa yang nutupin. Biasanya ada simpatisan gitu yang senang. Saya jujur saja," ujar Igor.

Dia enggan menjelaskan lebih lanjut siapa pihak yang memberikan sumbangan kepada SPIN. Sebab, duit itu kadang langsung masuk ke surveyor di lapangan.

"Ya, itu kan tim ya. Saya menduga seperti itu. Ini saya clear kas pribadi. Tapi kan kadang surveyor saya nih, korlap (koordinator lapangan) mungkin bisa saja mainin. Ya, itu kadang pasar gelap. Saya kurang jujur apa nih," jelas pengamat politik dari Universitas Jayabaya itu.

 


Tak Terdaftar dalam Persepi

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Igor pun mengakui lembaganya tidak terdaftar dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) atau Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi). Dia menyebut pernah tergabung dalam Aropi tapi sudah keluar.

Dia menuturkan hanya mendaftar ke KPU. Sedangkan asosiasi survei tidak diminati karena harus independen.

"Namanya lembaga survei itu independen. Nggak tergabung sana-sini," klaim Igor.

Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mencatat elektabilitas petahana Joko Widodo mulai terkejar penantang Prabowo Subianto.

Menurut survei SPIN, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memiliki keterpilihan sebesar 49 persen. Sementara paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 41 persen. Sementara masih ada 10 persen yang belum menentukan.

"Perlahan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi merangkak mengejar Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih 8 persen," kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara di saal merilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).

SPIN menyelenggarakan survei pada rentang waktu 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan melibatkan 1.213 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya