Sungai Glonggong Meluap, Jasa Marga Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Susun Madiun

Anak usaha PT Jasa Marga Tbk, PT Jasamarga Ngawi Kertosono melakukan rekayasa lalu lintas untuk keamanan pengguna jalan.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2019, 17:33 WIB
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Akibat tinggi dan derasnya curah hujan di wilayah Sungai Glonggong, pada Rabu 6 Maret 2019 pukul 18.00 WIB, sungai yang terletak di wilayah Simpang Susun Madiun KM 604+000 Jalan Tol Ngawi Kertosono pun meluap.

Puncaknya pada Rabu 6 Maret 2019 pukul 19.00 WIB, luapan air di Km 604+000 hingga Km 604+000 arah Jakarta mencapai batas reflector (guide post) atau setinggi 50 cm.

Sejak itu, anak usaha Jasa Marga selaku operator Jalan Tol Ngawi Kertosono, PT Jasamarga Ngawi Kertosono (PT JNK), melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas demi keamanan pengguna jalan, salah satunya adalah, pengalihan lalu lintas Kendaraan Golongan I untuk tidak melewati wilayah jalan tol yang terdampak luapan sungai.

Melihat genangan air yang tidak juga surut dan cenderung bertambah tinggi serta mengantisipasi terputusnya akses Jalan Tol Ngawi Kertosono, sejak Kamis (7/3/2019) pukul 00.50 WIB, PT JNK melakukan pengalihan seluruh golongan kendaraan dari Surabaya menuju Jakarta keluar Gerbang Tol (GT) Caruban.

Sementara lalu lintas arah sebaliknya yaitu dari Jakarta menuju Surabaya masih dapat dilalui oleh semua kendaraan. Kendaraan yang keluar GT Caruban dapat mengakses Jalan Tol Ngawi Kertosono kembali setelah melalui jalan arteri dan masuk melalui GT Madiun.

 


Jasa Marga Mohon Maaf

Tol Ngawi-Kertosono (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)

Saat ini, hingga informasi disampaikan pada Kamis 7 Maret 2019 pukul 14.00 WIB, walaupun sudah mulai surut tapi ketinggian air masih mencapai 70 cm.

PT JNK berkoordinasi dengan pihak Kepolisian masih melakukan rekayasa lalu di Km 607+800 hingga Km 601+900. Sejak pukul 13.15 WIB, rekayasa lalu lintas contraflow di lokasi yang sama juga sudah mulai diberlakukan.

Meratanya dan tingginya curah hujan di wilayah Madiun dan sekitarnya membuat daerah aliran sungai tidak dapat menampung debit air di sekitar wilayah jalan tol.

Ke depannya, PT JNK akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak terulang kembali di kemudian hari.  

PT JNK memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan pemakai jalan diimbau untuk selalu berhati-hati serta mengikuti arahan petugas dan rambu-rambu petunjuk yang ada.

 

 

 

 


Bina Marga Koordinasi dengan Ditjen SDA

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto menegaskan, jalan tol Ngawi-Kertosono yang terkena dampak banjir di segmen KM 603-603,5. Sementara dilakukan kontra flow pada satu jalur dengan tetap mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Hal tersebut sudah dilaksanakan dan lancar.

"Setelah surut akan dilakukan survei oleh BUJT. Bila diperlukan tambahan cross drainage untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke sungai terdekat. Namun tetap memperhatikan sawah di seberangnya. Agar ketinggian muka air banjir bisa dikendalikan," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Ditjen SDA melalui Balai Besar wilayah sungai Bengawan Solo untuk kolaborasi penanganan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya