Banjir di Kabupaten Bandung, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM Aman

seluruh agen dan pangkalan LPG serta SPBE juga dalam keadaan aman dan beroperasi normal di kabupaten Bandung.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 07 Mar 2019, 19:20 WIB
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III memastikan keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang terdampak banjir luapan Sungai Citarum.

Ketiga wilayah yakni Kecamatan Bojongsoang, Baleendah dan Dayeuhkolot merupakan kawasan rawan banjir. 

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami mengatakan, kebutuhan BBM di sekitar Dayeuhkolot dan Baleendah turut terpengaruh seiring penurunan aktivitas warga.

Namun,  SPBU Pertamina 34.40326 di Jl Terusan Bojongsoang, Baleendah beroperasi seperti biasa. 

"Kendati demikian, SPBU Pertamina 34.40307 di Jl Anggadireja, Dayeuhkolot  dan SPBU 34.40313 di Jl Moh. Toha, Baleendah untuk sementara tidak beroperasi karena akses menuju SPBU terdampak luapan air. Meskipun demikian sarana dan fasilitas SPBU berada dalam kondisi aman," ujar Dewi. 

Terkait pasokan LPG, ia menambahkan, seluruh agen dan pangkalan LPG serta Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) juga dalam keadaan aman dan beroperasi normal. 

"Kondisi penyaluran LPG secara umum di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya berada dalam kondisi aman baik dalam hal suplai maupun penyaluran," ujar Dewi. 

 


Sungai Citarum Meluap, 9 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terancam Banjir

Banjir akibat meluapnya air dari anak Sungai Citarum melumpuhkan Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2019. (Foto: Warga Dayeuhkolot Gandi)

Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari belakangan dan meluapnya Sungai Citarum menyebabkan banjir di Kabupaten Bandung meluas ke 9 kecamatan. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan, kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Dayeuhkolot, Bojong Soang, Baleendah, Rancaekek, Cileunyi, Banjaran, Majalaya, dan Katapang. Sudrajat mengatakan akibat banjir tersebut, warga di seluruh kecamatan diungsikan ke tempat penampungan.

"Jumlah total pengungsi Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot sebanyak 108 kepala keluarga terdiri dari 364 jiwa yaitu 61 lansia, 33 balita, dua ibu hamil, delapan ibu menyusui dan empat disabilitas," katanya kepada Liputan6.com, Rabu 6 Maret 2019.

Dirinya juga mencatat, adapun sarana dan prasarana rumah yang terendam sebanyak 6.361 unit, sekolah 7 gedung, fasilitas umum 8 gedung, dan tempat ibadah 36 gedung.

Secara keseluruhan, kata Sudrajat, jumlah terdampak banjir di Kecamatan Baleendah 5.271 KK dan Kecamatan Dayeuhkolot 3.005 KK. Sedangkan jumlah terdampak banjir Kecamatan Bojongsoang 2.244 KK, dan Kecamatan Rancaekek 3.383 KK.

Sudrajat menyebut, ketinggian air di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung bervariasi, tinggi muka air terendah 10 centimeter dan yang tertinggi mencapai 180 centimeter.

Saat ini dirinya masih melaksanakan pemantauan dan monitoring di 31 kecamatan, desa atau kelurahan, bersama operasional  perangkat daerah Kabupaten Bandung dan para penggiat kebencanaan. 

Akibat banjir Kabupaten bandung, beberapa ruas jalan raya juga tidak bisa dilewati sepeda motor maupun kendaraan roda empat. 

Kemacetan lalu lintas pun terjadi di ruas jalan raya di daerah perbatasan Kabupaten Bandungdan Kota Bandung. Dilaporkan antrean kendaraan terjadi dari gerbang keluar tol Buah Batu Kota Bandung sampai dengan Bojong Soang, Kabupaten Bandung.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya