Jawab Keraguan Fahri Hamzah, TKN: Kartu Prakerja Sangat Bisa Dilakukan

TKN meminta Fahri Hamzah tidak pesimistis dulu soal kebijakan kartu prakerja ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2019, 06:31 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria saat rilis survey di Jakarta, Kamis (10/5). (Liputan6.com/Pool/Wening)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan kartu prakerja yang dijanjikan petahana Joko Widodo realistis untuk diwujudkan. Menurutnya, anggaran bukan menjadi hambatan.

Pernyataan itu sekaligus menanggapi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menilai program kartu sakti baru Jokowi tidak masuk akal. Karena menurut politisi PKS itu, kas negara tidak mampu membiayainya.

"Kebijakan Kartu Prakerja ini sangat bisa dilakukan kalau kita memiliki political will disertai politik anggaran yang berorientasi pada pengembangan SDM yang berkualitas," kata Ace dalam keterangannya, Kamis (7/3).

"Jadi Bung Fahri Hamzah jangan dulu pesimistis soal kebijakan yang sangat bagus ini. Kita harus optimistis untuk menciptakan SDM yang berkualitas," imbuhnya.

Ketua DPP Partai Golkar itu menyebut ada dua skema sehingga bisa menutupi masalah anggaran. Pertama, skema anggaran negara. Kata, Ace pendidikan skill dan vokasi sudah dilaksanakan berbagai kementerian.

"Dengan kartu prakerja ini dapat mengintegrasikan dan menyempurnakan program-program yang telah ada. Soal anggaran, tentu akan kami alokasikan sesuai dengan skala prioritas pemerintahan Jokowi ke depan yang sebelumnya lebih banyak kepada infrastruktur," ucapnya.

Kedua, skema dengan menggandeng swasta yang butuh tenaga kerja trampil siap pakai. Dunia usaha dan industri akan dilibatkan.

"Dengan demikian, Kartu Prakerja ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga mendorong perekonomian yang lebih mandiri," ucap Ace.

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya