Cadangan Devisa RI Naik Jadi USD 123,3 Miliar pada Februari

Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2019, 12:04 WIB
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia naik USD 3,2 miliar dari posisi USD 120,1 miliar pada akhir Januari 2019 menjadi USD 123,3 miliar pada akhir Februari 2019.

Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

"Peningkatan cadangan devisa pada Februari 2019 terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam laman BI, Jumat (8/3/2019).

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

 


Cadangan Devisa Januari 2019

Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia tercatat USD 120,1 miliar pada akhir Januari 2019. Namun, cadangan devisa itu dinilai cukup tinggi.

Dikutip dari laman Bank Indonesia, Kamis 7 Februari 2019, cadangan devisa Indonesia mencapai USD 120,1 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2018 yang mencapai USD 120,7 miliar. Cadangan devisa itu turun USD 600 juta.

"Penurunan nominal cadangan devisa pada Januari 2019 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman.

Ia menuturkan, cadangan tersebut tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Selain itu, cadangan devisa Indonesia berada di atas kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ia menambahkan.

Bank Indonesia optimistis cadangan devisa tersebut masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan negara.

Ke depan, Bank Indonesia percaya cadangan devisa akan tetap memadai, didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya