Liputan6.com, Jakarta - Semakin hari, diskriminasi terhadap wanita semakin banyak terjadi, terutama di tempat umum dan tempat kerja. Beberapa waktu yang lalu, tersiar kabar ada kesenjangan gaji di antara karyawan pria dan wanita di Google, meskipun Google kemudian membantahnya.
Hal ini semakin menimbulkan pertanyaan, apakah ada tempat kerja yang memperlakukan wanita setara dengan pria?
Ternyata, 10 negara ini dinilai tidak membeda-bedakan gender di tempat kerja. Studi ini dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) dari 33 negara OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).
Baca Juga
Advertisement
Bukan Amerika Serikat dan Inggris, berikut 10 negara yang perlakukan wanita di tempat kerja dengan baik, dikutip dari Bloomberg:
1. Islandia
2. Swedia
3. Selandia Baru
4. Slovenia
5. Norwegia
6. Luxembourg
7. Denmark
8. Polandia
9. Finlandia
10. Belgia
9 Trik Jadi Ibu Rumah Tangga yang Pintar Atur Uang
Disamping itu, wanita yang lebih memilih menjadi ibu rumah tangga juga punya pekerjaannya sendiri.
Menjadi ibu rumah tangga tidak bisa dianggap remeh dan dilihat sebelah mata saja. Sebab menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik bukanlah perkara mudah.
Selain melakukan pekerjaan rumah sehari-hari, ibu rumah tangga juga harus mengatur keuangan keluarga agar bisa mencukupi kebutuhan hidup setiap harinya.
Terlebih jika masih punya anak bayi, tentu pengeluarannya pun cukup besar hingga terkadang dituntut bisa menentukan skala prioritas mana yang harus dibeli dan mana yang harus dikesampingkan.
Agar pekerjaan sebagai ibu rumah tangga ini bisa berjalan dengan baik, terutama soal mengatur uang, simak tips berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Buatlah Daftar Kebutuhan atau Pengeluaran
Untuk menjadi ibu rumah tangga yang pintar mengatur uang, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan membuat daftar bujet untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Catat semua kebutuhan dan pengeluaran yang harus dianggarkan setiap bulannya. Sehingga Anda mengetahui persis alokasi anggaran yang harus dipenuhi dan bujet juga bisa terpantau dengan baik.
Mulai dari kebutuhan untuk hidup sehari-hari, berapa yang harus disisihkan untuk dana darurat, untuk menabung, investasi, atau membayar cicilan, dan lainnya. Sehingga alokasi bisa tepat sasaran. 2 dari 5 halaman 2. Menyiasati Bujet Beli Pakaian Keluarga Ilustrasi/copyright shutterstock.comSalah satu kebutuhan yang cukup besar dalam keluarga adalah pengeluaran untuk membeli pakaian. Untuk menyiasatinya Anda bisa menukar pakaian anak-anak saat sudah tumbuh kembang.
Anda pun bisa menukar pakaian dengan keluarga, hingga teman. Tukarlah pakaian yang masih layak pakai sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, Anda tidak perlu sering-sering membeli baju buat mereka.
3. Bayar Patungan saat Belanja
Membeli produk makanan dengan jumlah yang banyak sering kali bisa membuat kita mendapatkan harga yang lebih murah, utamanya di supermarket dengan sistem grosiran.
Maka, ajaklah rekan untuk berbelanja bersama, sehingga Anda bisa membayar barang belanjaan secara patungan. Namun patut Anda perhatikan, dibeberapa kasus untuk barang yang dijual dengan harga murah sering kali memiliki masa kadaluwarsa lebih pendek.
Jadi, Anda juga harus teliti dalam hal ini. Jangan sampai sudah beli banyak untuk stok, ternyata harus tebuang karena tak layak konsumsi.
Advertisement
4. Belanja saat Ada Diskon atau Cuci Gudang
Besarnya pengeluaran dapat disiasati dengan cara berbelanja barang-barang diskon dari cuci gudang toko-toko atau supermarket untuk menghabiskan stok. Hal tersebut bisa Anda lakukan selama Anda cermat dalam memilih barang dan menghindari barang-barang yang overprice.
Tentu saja, dengan catatan Anda memang benar-benar membutuhkan barang-barang tersebut. Jangan sampai hanya tergiur harga murah, lalu Anda memborongnya meski sebenarnya tidak membutuhkannya.
5. Bikin Kopi Sendiri di Rumah
Anda salah satu penggila kopi dan sering membelinya di kafe terkenal? Cobalah untuk mulai membuat kopi sendiri di rumah.
Kebiasaan ini memang terkadang sulit untuk dimulai. Tapi dengan menjalankan kebiasaan kecil seperti ini, Anda pun bisa belajar untuk hidup lebih hemat dengan menekan pengeluaran yang sebenarnya tidaklah terlalu mendesak.
Jika ingin mendapatkan rasa kopi yang umumnya dijual di berbagai kafe, Anda bisa membeli alat pembuat kopi (coffeee maker). Memang, Anda harus merogoh kocek lebih untuk beli alat itu, tapi ke depannya tetap lebih irit ketimbang harus beli di kafe.
6. Membuatkan Bekal Makan Siang untuk Suami dan Anak
Tahu sendiri kan, berapa harga seporsi makanan di luar sana? Nah, biar lebih menghemat pengeluaran, Anda bisa membawakan bekal makan siang untuk suami dan anak-anak.
Selain lebih higienis, Anda pun akan semakin disayang keluarga karena memperhatikan mereka. Tentu saja, ini akan semakin meningkatkan rasa sayang mereka terhadap Anda.
7. Pangkas Pengeluaran Rutin yang Tidak Perlu
Jika Anda memiliki pengeluara rutin yang terbilang tidak terlalu penting, cobalah untuk mulai menyortirnya satu per satu. Beberapa pengeluaran yang bisa Anda coret dari daftar pengeluaran adalah berlangganan TV kabel atau biaya perawatan manicure-pedicure.
Lalu biaya berlangganan fitness center, dan biaya langganan-langganan lain yang sifatnya hanya membuang-buang waktu dan bisa Anda ganti dengan hal lain yang lebih bermanfaat.
8. Pastikan Bisa Menabung
Setelah Anda memisahkan mana keperluan yang sifatnya mendesak dan mana pengeluaran yang sifatnya masih bisa ditunda, Anda pun bisa menyimpulkan apakah Anda memiliki dana lebih atau tidak.
Jika Anda memiliki dana lebih meskipun sedikit, cobalah untuk menabung. Jika perlu ikutlah tabungan berjangka agar Anda memiliki dana yang disisihkan secara konsisten dan pada akhirnya keuangan menjadi stabil.
9. Hentikan Berlanggan News Letter E-Commerce
Beberapa situs jual beli online menyediakan fitur news paper yang akan selalu menginformasikan mengenai sale atau discount setiap bulannya. Tentu saja hal tersebut adalah tujuan dari marketing.
Hentikanlah berlangganan news paper dari online shop, hal tersebut bertujuan untuk menekan keinginan Anda untuk berbelanja barang-barang yang tidak terlalu penting.
Advertisement