Usai Diserang KKB, Bamsoet Minta Penambahan Personel Keamanan di Nduga

Pascakejadian ini, Bamsoet menilai perlu ada penanganan yang lebih tegas terhadap para KKB.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2019, 07:02 WIB
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata KKB Papua. Ilustrasi: Kriminologi

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo merasa prihatin dengan gugurnya tiga prajurit TNI, setelah terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua pada Kamis 7 Maret 2019 lalu.

Dia pun meminta pemerintah segera menambah personil kemanan untuk memperkuat keamanan di lokasi tersebut.

"Untuk menjaga moral seluruh prajurit yang bertugas di Nduga, Ketua DPR mendorong pemerintah dan TNI mengeskalasi kekuatan atau penambahan pasukan di Nduga," kata pria yang akrab disapa Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Pascakejadian ini, Bamsoetmenilai perlu ada penanganan yang lebih tegas terhadap para KKB.

"KKB masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi ketika helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih ditembaki KKB. Selain itu, kemampuan KKB membawa lari jenazah rekan mereka yang tewas juga membuktikan kekuatan KKB. Mereka memiliki markas dan tempat-tempat persembunyian di Nduga," sambungnya. 

Tindakan tegas bagi KKB, kata Bamsoet, perlu dilakukan sehingga pembangunan di wilayah Papua bisa berjalan dengan semestinya.

"Pembangunan di Papua hendaknya tidak boleh dihambat oleh gerakan KKB," ucap Bamsoet

 


Diserang KKB

Sebelumnya, pada Kamis 7 Maret 2019 lalu terjadi kontak senjata antara anggota TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

Dalam kontak senjata itu tiga orang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Penyerangan terhadap pasukan TNI tersebut terjadi saat mereka sedang melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu sekitar pukul 08.00 WIT.

Pasukan TNI yang berjumlah 25 orang tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

Sedangkan dari pihak KKB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB (jenis masih dalam penyelidikan), ditemukan satu orang mayat (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya