Liputan6.com, Palembang - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Millenial Road Safety Festival, pada hari Sabtu (9/3/2019) di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, disambut bentangan kain jumputan terpanjang di dunia.
Kain khas Sumatera Selatan (Sumsel) ini dibentangkan sepanjang 1,117 meter di atas Jembatan Ampera. Para pelajar, mahasiswa dan generasi milenial turut serta membentangkan kain jumputan terpanjang ini.
Saat turun dari mobil di atas Jembatan Ampera, Presiden Jokowi langsung menyapa para warga yang membentangkan kain jumputan ini.
Baca Juga
Advertisement
Jokowi juga melihat dengan kagum bentangan kain jumputan yang bermotif ragam serta beraneka warna. Para warga pun langsung memanfaatkan momen untuk berfoto bersama orang nomor satu di Indonesia ini.
Menurut Hermansyah Bastari, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Palembang, jumputan terpanjang di dunia ini dibuat oleh 40 orang penjahit selama 10 hari.
“Kita memang mencari momen Presiden Jokowi melintasi Jembatan Ampera, untuk membentangkan jumputan terpanjang ini,” ujarnya kepada Liputan6.com.
Kain jumputan yang dibentangkan dari pangkal hingga ujung Jembatan Ampera ini, dijahit selama 24 jam penuh.
Karena untuk pertama kalinya kain jumputan ini dibuat dengan panjang lebih dari 1 kilometer, mahakarya ini berhasil meraih Rekor Museum Republik Indonesia (MURI).
Untuk membentangkan kain jumputan terpanjang di dunia ini, sejak Sabtu pagi hingga sekitar pukul 10.00 WIB, akses Jembatan Ampera Palembang ditutup.
Pesan Presiden Jokowi
Dalam acara Millenial Road Safety Festival di Palembang, Jokowi menyampaikan pesan-pesan agar bisa berkendara dengan aman dan menggunakan kelengkapan kendaraan.
“Kalau mau berkendara, dicek lampunya nyala tidak, kaca spion komplit. Sebelum berkendaraan, helm harus siap dan dipakai. Lebih baik gunakan sepatu untuk perlindungan,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan agar para pengendara sepeda motor dan mobil, harus membawa dokumen kendaraan seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Dia juga mengharapkan para pengendara agar tidak menggunakan telepon genggam jika sedang membawa kendaraan.
“Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) menjadi penyebab kematian terbanyak nomor lima di dunia. Jadi para pengedara harus lebih mengutamakan keselamatan dulu,” ujarnya.
Advertisement