Garis Putih di Kuku karena Kurang Kalsium, Mitos Atau Fakta?

Berbagai mitos dan fakta seputar kesehatan kulit sering hadir di masyarakat. Berikut yang tepat.

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Mar 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi garis putih pada kuku (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Banyak informasi seputar kesehatan kulit. Namun, beberapa ada yang benar, ada juga yang hanya mitos. Seperti garis putih di kuku karena kurang kalsium atau wajah berjerawat karena makan cokelat.

Seorang dokter spesialis kulit, Sarah J Brown, sering mendengar mitos-mitos menyesatkan. Berikut beberapa mitos yang paling umum terdengar dan beberapa informasi yang benar yang bisa Anda andalkan seperti dilansir Body and Soul:

1. Fakta: Kulit terus memperbarui dirinya

Brown mengatakan, kulit yang menjadi penghalang antara lingkungan internal tubuh Anda dan dunia luar. Sel-sel yang disebut keratinosit dalam epidermis (lapisan luar kulit) terus-menerus membelah untuk menghasilkan pasokan sel yang bergerak naik melalui lapisan ini dan dikeluarkan dari permukaannya.

"Kulit merupakan sumber sel punca yang kaya dengan kapasitas untuk membelah dan memperbarui diri," katanya.

2. Salah: Minumlah dua liter air sehari untuk kulit yang sehat

Menurut Brown, banyaknya air yang diminum tidak secara langsung memengaruhi kulit. Air disuplai ke kulit oleh darah yang mengalir melalui dermis, lapisan dalam kulit; air hilang dari epidermis, terutama di lingkungan yang kering.

Air dibutuhkan untuk menjaga hidrasi kulit dan ketika Anda mengalami dehidrasi serius, kulit Anda tampak kusam dan kurang elastis. Pada orang yang sehat organ-organ internal seperti ginjal, jantung dan pembuluh darah mengendalikan jumlah air yang mencapai kulit.

"Tidak ada volume air yang tetap yang perlu Anda minum, itu hanya tergantung pada aktivitas Anda," katanya. 

 


Stres bikin kulit kusam

Ilustrasi stres.

3. Fakta: Stres dapat membuat kulit menjadi tidak sehat

Brown mengatakan stres sering disalahkan dengan begitu banyaknya masalah kesehatan dalam kehidupan modern. Untuk beberapa kondisi kulit dalam studi ilmiah menunjukkan semakin diperparah oleh peristiwa kehidupan, mungkin melalui hormon stres termasuk kortisol

Contohnya adalah alopecia areata, suatu kondisi autoimun di mana kekebalan tubuh mulai menyerang folikel rambut, menyebabkan rambut rontok; psoriasis, kondisi auto-imun lain yang menyebabkan penebalan kulitdan peradangan; dan eksim, radang kulit merah yang gatal sering terjadi bersamaan dengan asma, demam, dan alergi lainnya.

"Sayangnya, peningkatan kondisi kulit ini tidak terjadi saat Anda merasa stres atau tertekan".

4. Salah: Makan cokelat menyebabkan jerawat

Menurur Brown, acne vulgaris alias jerawat "remaja" sebenarnya dapat bertahan hingga usia 30-an dan 40-an. Hal ini terjadi akibat interaksi antara efek hormonal pada kelenjar lemak di kulit, ditambah respons kekebalan kulit terhadap pori-pori yang tersumbat dan mikroba yang hidup di kulit. .

5. Salah: Mencuci pakaian pakai deterjen menyebabkan eksim

Eksim adalah suatu kondisi di mana kulit kering, gatal, dan merah. Ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik (bagaimana kulit Anda dibuat) dan efek lingkungan, yang menyebabkan peradangan.

Sabun, deterjen, dan bubuk pencuci bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan kekeringan karena menghilangkan minyak dari kulit (seperti halnya cairan pencuci menghilangkan minyak dari piring Anda).

Serbuk pencuci biologis mengandung enzim - protein yang memecah lemak dan protein lain untuk menghilangkan noda - dan ini dapat mengiritasi kulit sensitif, sehingga dapat memperburuk eksim.

"Penting setiap bubuk pencuci dibilas sampai bersih dari pakaian sebelum dipakai, untuk menghindari iritasi kulit.

 


6. Salah: Tanda putih pada kuku = kekurangan kalsium

 

Kuku diproduksi dalam matriks kuku, area di bawah kulit di tepi atas kuku Anda. Menurut Brown, jika matriks mengalami trauma, terbentur atau tergigit, terjadi ketidakteraturan pada kuku yang sedang berkembang dan udara dapat menjadi terperangkap. Ini muncul sebagai tanda putih saat kuku tumbuh.

"Kalsium penting untuk kuku yang sehat (juga tulang dan gigi) tetapi tanda putih ini bukan tanda kekurangan mineral itu," katanya.

7. Bisa benar dan salah: Sinar matahari baik untuk Anda

Cahaya dari matahari termasuk campuran berbagai panjang gelombang cahaya, beberapa terlihat oleh mata manusia, beberapa lebih pendek dari warna yang bisa kita lihat - ini disebut ultraviolet (UV) - dan beberapa lebih panjang, inframerah.

Brown menjelaskan, Panjang gelombang yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada kulit. UVB digunakan oleh kulit untuk memproduksi vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Tanpa paparan sinar matahari vitamin ini harus diperoleh dari makanan.

Tetapi ketika kulit terpapar terlalu banyak UV, hal itu dapat merusak DNA sel-sel kulit, menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali yang menjadi dasar kanker.

"Jika Anda memiliki penyakit atau perawatan yang menekan sistem kekebalan tubuh Anda, sinar matahari baik untuk Anda dalam jumlah sedang, tetapi selalu menghindari terbakar sinar matahari."

 


Jaga Kesehatan Kulit

Ilustrasi kulit sehat (iStockphoto)

 

Prinsip dasar menjaga kulit tetap sehat, kata Brown, adalah akal sehat. Anda harus mencuci kulit Anda secara teratur untuk menghilangkan kotoran, tetapi jangan sampai menghilangkan zat-zat penting yang kedap air dan tahan air.

"Gunakan pelembab jika kulit Anda terasa kencang atau kering - salep berminyak bekerja paling baik kecuali jika Anda memiliki kulit yang rentan jerawat, dalam hal ini Anda harus menggunakan krim berbasis air yang tidak berminyak," katanya. 

Selain itu, hindari stres jika memungkinkan, makan makanan yang sehat dan minum air ketika Anda merasa haus. Terakhir, lindungi kulit Anda dari sinar matahari yang terlalu banyak dengan topi dan pakaian atau tabir surya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya