Solskjaer: Saya Selalu Ingin Menjadi Manajer MU

Solskjaer membawa MU meraih 14 kemenangan dari 17 pertandingan sejak menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 10 Mar 2019, 19:30 WIB
Manajer interim Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer. (AP Photo/Francois Mori)

Liputan6.com, Manchester - Ole Gunnar Solskjaer secara mengesankan membantu mengubah Manchester United (MU) musim ini. Ia membawa Setan Merah meraih 14 kemenangan dari 17 laga sejak menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018.

Solskjaer diperkirakan menjadi manajer permanen MU. Terlebih, dia baru membawa Romelu Lukaku dan kolega menyingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions.

Sukses itu membuat Solskjaer percaya sekarang dirinya dalam posisi yang selalu ia impikan, yakni menjadi manajer MU. "Saya pikir saya diam-diam selalu ingin melakukan pekerjaan yang saya lakukan sekarang," katanya seperti dikutip dari Sportskeeda, Minggu (10/3/2019).

"Dan saya mungkin lebih percaya bahwa saya bisa menjadi pelatih sepak bola dan manajer daripada pemain, karena butuh beberapa tahun untuk mencapai level yang saya inginkan sebagai pemain," ucap mantan pemain MU.


Manajer atau Pemain

Ekspresi kemenangan Ole Gunnar Solskjaer pada laga lanjutan Premier League yang berlangsung di stadion Wembley, Inggris, Minggu (13/1). Man United menang atas Tottenham Hotspur 1-0. (AFP/Adrian Dennis)

Solskjaer menikmati kariernya saat bermain untuk MU. Dia mengklaim enam gelar Liga Inggris dan mencetak gol kemenangan MU di final Liga Champions 1999.

Ditanya apakah menjadi manajer lebih memuaskan ketimbang sebagai pemain, pria berusia 46 itu mengatakan: "Ya dan tidak, karena hal terbaik di dunia adalah bermain sepak bola. Itu adalah pekerjaan terbaik yang pernah ada".

"Anda hanya berkonsentrasi pada diri Anda sendiri, gaya hidup Anda sendiri, lakukan jumlah X menit yang diminta oleh sang pelatih, ikut pelatihan, istirahat, pulih, lakukan pekerjaan yang ia ingin Anda kalukan dan nikmati saja," tambahnya.


Senang

"Tentu saja, saya merasa terhormat dan istimewa menjadi orang yang membuat keputusan, dan saya pikir saya mempersiapkan seluruh hidup saya untuk membuat keputusan seperti ini," ucap Solskjaer.

"Karena sejak saya masih kecil saya memainkan semua game komputer ini dan [sudah] menulis semua tim. Tim terpilih dengan teman saya, di tim lama dengan Zico, [Diego] Maradona, dan [Marco] van Basten, semua tim yang saya pilih."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya