Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hari ini, kata unicorn menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan. Istilah tersebut mempunyai arti sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar atau sekitar Rp 13,1 triliun.
Startup tersebut bergerak dari berbagai bidang. Mulai dari jasa transportasi online, penyediaan berita, sampai bidang olahraga. Di Indonesia, terdapat 4 startup yang mendapat gelar unicorn.
Advertisement
Dilansir liputan6. com, diterbitkan oleh Atlantic Council Scowcroft Center for Strategy and Security berjudul The Global Innovation Sweepstakes: A Quest to Win The Future, China adalah rumah bagi sepertiga unicorn dunia.
Salah satu unicorn asal China ialah Toutiao. Perusahaan itu menempati posisi pertama sebagai unicorn dengan nilai terbesar yakni mencapai US$75 miliar (sekira Rp 1.057 triliun). Startup yang berbasis di China ini bergerak dalam bidang penyediaan berita dan informasi sejak pertengahan tahun 2017.
Dari sepertiga unicorn dunia di China ada pula yang bergerak dalam bidang olahraga, yaitu Suning Sport. Grup Suning adalah salah satu perusahaan perdagangan terbesar di China yang membidik pasar pedesaan dan pinggiran kota.
Perusahaan itu memiliki lebih dari 1600 toko yang tersebar di lebih dari 700 kota di China. Tak hanya itu, pemimpin perusahan itu, Zhang Jindong mempunyai 70 persen saham di klub Inter Milan. Menjadikan perusahaan itu pemilik klub Italia tersebut. Pada Agustus 2015, Suning Sport mendapatkan suntikan dana senilai Rp 58,68 Triliun dari Alibaba.
Dilansir dari Situs web China Money Network, bahwa Suning Sports telah menyelesaikan putaran pendanaan dalam liga Italia yang dipimpin oleh Alibaba dan Goldman Sachs, bernilai sekitar US $ 600 juta.
Decacorn
Bicara Unicorn, terdapat kasta lainnya, salah satunya ialah Decacorn. Istilah mempunyai arti untuk perusahaan startup yang nilainya lebih dari USD 10 miliar.
Di Asia Tenggara ternyata terdapat satu perusahaan yang sudah mencapai level itu. Adalah Grab, sebagai aplikasi transportasi online. Grab Indonesia bisa dikatakan sebagai everyday superapp, di mana layanan ini berevolusi dari layanan taksi menjadi aplikasi pemesanan transportasi (GrabBike dan GrabCar).
Aplikasi yang digunakan oleh 8 negara di Asia Tenggara ini, Grab dipakai oleh 138 juta kali dengan 9 juta pengusaha UKM di seluruh jaringannya.
(Adv)