Meski Ungguli Prabowo dalam Survei, Jokowi - Ma'ruf Diingatkan Tak Puas Diri

Terkait undecided voter sebanyak 13 persen, menurut Denny, jumlah tersebut tidak dapat berbuat banyak sekali pun seluruhnya bermuara ke Prabowo-Sandiaga.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mar 2019, 16:20 WIB
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis hasil survei bila pemilihan presiden, dilakukan hari ini. Data yang diolah akhir Januari 2019 didapati pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 54,9 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan suara 32,1 persen.

"Survei dilakukan pada akhir Januari ini selisih 23 persen dan 13 persen masih tak menjawab (undecided) selisih ini secara statistik signifikan dan nyata, calon satu unggul atas calon yang lain, tapi preferensi politik tak pernah stabil bisa berubah tergantunng sitatuasi kondisi," kata kata Direktur Riset SMRC, Denny Irfan, saat rilis hasil survei di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019).

Terkait undecided voters sebanyak 13 persen, menurut Denny, jumlah tersebut tidak dapat berbuat banyak sekali pun seluruhnya bermuara ke Prabowo-Sandiaga. SMRC melihat Jokowi-Ma'ruf masih tetap unggul dengan selisih 10 persen.

"Bila 13 persen undecided semuanya ke Prabowo maka Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul sekitar 10 persen. Angka ini lebih besar dari selisih Pilpres 2015 yang sekitar 6 persen," beber dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Metodologi

Survei ini dilaksanakan SMRC pada 24-31 Januari lalu. Respondennya ialah WNI yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2019. Responden dipilih secara multistage random sampling sebanyak 1.620 orang.

Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut plus minus 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya