KNKT Butuh 2 Bulan Cari Penyebab KRL Anjlok dan Terguling di Bogor

Tujuan investigasi yang dilakukan oleh KNKT, murni untuk penelitian dan mencari penyebab kecelakaan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Mar 2019, 17:38 WIB
Petugas memeriksa gerbong KRL yang anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terkait kereta rel listrik (KRL) yang anjlok hingga terguling di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

KNKT membutuhkan waktu dua bulan untuk mengeluarkan rekomendasi berdasarkan hasil investigasi tersebut.

"Butuh waktu dua bulan untuk mengetahui penyebabnya," kata Kepala KNKT Soerjanto Cahjono ditemui di lokasi kecelakaan, Minggu (10/3/2019).

Menurut dia, tujuan investigasi yang dilakukan oleh KNKT, murni untuk penelitian dan mencari penyebab kecelakaan. Investigasi KNKT dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sarana prasarana jalur rel, hingga faktor kelalaian manusia.

"Dugaan penyebabnya belum diketahui karena harus melihat sarana dan prasarananya," kata dia.

Mulai Minggu sore, tim dari KNKT terlihat sedang melakukan penelitian menyeluruh mulai dari mengukur jarak antar rel hingga mengecek kondisi kereta.


Tunggu Crane

Sementara itu, hingga Minggu sore tim teknis PT KAI masih menunggu dua crane yang didatangkan dari Cirebon dan Bandung.

Crane tersebut digunakan untuk mengangkat dua gerbong kereta yang terguling di badan rel.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya