Kurangi Malnutrisi dengan Kelola Ekosistem Laut Luas Indonesia

Proyek pengelolaan Ekosistem Laut Luas Indonesia menjadi salah satu upaya mengurangi malnutrisi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Mar 2019, 09:00 WIB
Anak balita menangis ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Pandeglang (14/9). Tidak hanya penduduk Asmat di Papua, penduduk Kaduhejo, Pandeglang, sekitar 80 km dari Ibukota Jakarta, juga terindikasi masalah malnutrisi. (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Proyek pengelolaan Ekosistem Laut Luas Indonesia (Indonesian Seas Large Marine Ecosystem/ISLME) menjadi salah satu upaya mengurangi malnutrisi. Kondisi malnutrisi terjadi saat tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup.

Lima area prioritas yang jadi sasaran program peningkatan pengelolaan Ekosistem Laut Besar Indonesia meliputi kawasan pantai utara Jawa, Kalimantan Timur, Flores Timur, Lombok, dan daerah perbatasan Batugede-Atapupun, NTT.  

Rencana proyek tersebut atas kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pemerintah daerah dari tujuh provinsi (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat). Hal ini juga berkat dukungan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).  

Adanya proyek pengelolaan Ekosistem Laut Besar Indonesia merupakan bagian dari proyek regional yang dilaksanakan Indonesia dan Timor-Leste. Ini meliputi 213 juta hektar perairan territorial, termasuk di dalamnya Ekosistem Laut Besar Indonesia.   

Kehadiran proyek ini akan membantu Indonesia dan Timor-Leste berkolaborasi meningkatkan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut. 

"Program ini juga bertujuan meningkatkan kontribusi perikanan dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mengurangi malnutrisi di kawasan yang jadi sasaran,” ungkap Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Stephen Rudgard di Bogor, Jawa Barat, sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin, 11 Maret 2019.  

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Rencana tata ruang laut

Rajungan termasuk salah satu produk unggulan Ekosistem Laut Luas Indonesia. (Dok FAO Indonesia)

Kegiatan pengelolan Ekosistem Laut Luas Indonesia di lima lokasi prioritas mencakup demonstrasi implementasi pengelolaan dengan pendekatan ekosistem dari segi pengelolaan perikanan dan budidaya. 

Ada juga perencanaan tata ruang laut dan kawasan lindung laut untuk rajungan, lobster, kepiting bakau dan perikanan perairan dalam. Selai itu, ada juga upaya yang diberikan untuk memperkuat institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan ekosistem, pelabuhan perikanan, dan pengelolaan sampah laut.

Ekosistem Laut Luas Indonesia berada di jantung perairan kepulauan Indonesia dan Timor-Leste. Wilayah ini adalah titik persilangan antara Samudera Hindia dan Pasifik, yang juga penghubung antara perairan di kepulauan lainnya di wilayah Asia Timur dan Tenggara. 

Yang paling menakjubkan, Ekosistem Laut Luas Indonesia adalah yang terbesar di dunia dengan 500 spesies terumbu karang, 2.500 spesies ikan laut, 47 spesies bakau, dan 13 spesies lamun. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya