Liputan6.com, Jakarta - Akibat tergulingnya KRL commuter line jurusan Jakarta-Bogor, jumlah penumpang yang terluka dilaporkan mencapai 19 orang. Dari jumlah tersebut 14 di antaranya hingga Minggu sore masih dalam perawatan intensif di sejumlah rumah sakit. Di antaranya RS Salak, Siloam, Hermina, dan RS PMI.
"Umumnya terkena benturan dan lecet-lecet. Paling parah hanya masinis sehingga perlu rawat inap," ujar EvaChaerunnisa juru bicara commuterline saat ditemui di lokasi.
Advertisement
Sebelumnya, kereta commuter line KA 1722 jurusan Jatinegara-Bogor mengalami anjlok di dekat pintu perlintasan Kebon Pedes Kebun Pedes, Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019), pukul 10.15 WIB.
Kereta dengan 8 gerbong itu anjlok hingga menyebabkan tiang listrik menimpa gerbong keenam KRL dan sontak perjalanan terhenti.
"Jadi pas kereta sudah lewat Stasiun Cilebut pada di perlintasan Dadali JPL 28 tiba-tiba kereta ngerem mendadak, yang terdengar dari gerbong belakangan guncangan gede banget," ungkap seorang penumpang, Nida saat dihubungi Liputan6.com.
Lantas seperti apa proses evakuasi kereta yang anjok serta kondisi para penumpang KRL yang menjadi korban?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Proses evakuasi
Hingga Minggu malam, proses evakuasi KRL yang anjlok masih berlangsung. Tercatat ada 3 gerbong yang masih dalam proses evakuasi dengan menggunakan crane yang didatangkan dari Bandung.
"Hingga pukul 19.00 WIB proses evakuasi KRL anjlok masih berjalan," kata VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa dalam siaran persnya.
Selain evakuasi sarana KRL, proses perbaikan prasarana perkeretaapian seperti jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan penggantian tiang LAA juga terus dilakukan secara paralel oleh tim prasarana.
Advertisement
Dipastikan Tidak Ada Pemadaman Listrik
Saat KRL terguling ada tiang listrik yang roboh akibat terseret commuter line. Tiang beton tersebut ambruk hingga mengenai gerbong ke enam. PLN langsung menerjungkan tim teknis terdekat untuk memberikan bantuan.
Setelah proses verifikasi dilakukan terkait adanya tiang listrik yang roboh, belakangan diketahui tiang tersebut bukan milik PLN. Melainkan milik pelanggan PT KAI GL Bogor yang merupakan pelanggan Tarif/Daya : T/3465 kVA.
"Kami informasikan bahwa tiang tersebut bukan milik PLN melainkan instalasi pelanggan yakni PT KAI GL Bogor" Ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
I Made juga menambahkan bahwa tiang listrik yang roboh tidak ada kaitannya dengan tiang listrik yg menyuplai masyarakat sehingga dipastikan tidak ada pemadaman.
Sebagian Gerbong KRL Anjlok Sudah Ditarik
Seperti diberitakan sebelumnya, KRL jurusan Bogor yang anjlok di dekat pintu perlintasan Kebon Pedes Kebun Pedes terdiri dari delapan gerbong.
Dari jumlah tersebut, lima gerbong yang sempat menutupi pintu perlintasan Kebon Pedes berhasil dievakuasi ke depo Depok, pada pukul 15.30 WIB.
"Kita bawa ke lokasi terdekat dulu di Depok," kata Direktur Keselamatan PT KAI Apriyono Wedi Chresnanto ditemui di lokasi, Minggu (10/3/2019).
Advertisement
PT KAI Siapkan Transportasi Alternatif
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat mengunjungi lokasi anjloknya KRL Jakarta-Bogor yang terguling di antara Stasiun Cilebut dan Bogor.
Dia menginstruksikan agar proses evakuasi kereta harus rampung malam ini. Untuk itu Menhub sengaja mendatangkan crane dari Bandung agar gerbong yang terguling bisa secepatnya diangkat.
Crane tersebut tiba di TKP, sekitar pukul 17.45 WIB. Hingga Minggu malam, tersisa tiga gerbong yang masih belum terevakuasi.
"Yang jelas kami upayakan hari ini selesai dan menormalkan kembali, karena besok Senin jam sibuk," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro saat ditemui di lokasi kejadian.
Apabila normalisasi jalur belum maksimal hingga Senin pagi, Edi mengaku pihaknya akan menyediakan transportasi alternatif bagi para penumpang commuter line.
Masinis Masih Dirawat
Sementara itu, kondisi Yakub Agung, masinis yang mengalami luka akibat kecelakaan ini sudah siuman. Namun, dia masih menjalani perawatan di RS Salak Kota Bogor.
"Sekarang sedang recovery dan butuh waktu untuk dimintai keterangan agar tak shock," jelas Edi.
Sebelumnya, observasi berupa rontgen dilakukan tim medis dari RS Salak Bogor. Menurut Kepala Rumah Sakit Salak Bogor Mayor CPM dr Sarah menyatakan, kedua kaki Yakub mengalami memar dan tangannya mengalami sakit.
Sarah mengaku belum bisa memastikan kapan masinis KRL itu diperbolehkan pulang, karena tergantung kewenangan dokter yang menanganinya.
Advertisement
Satu Gerbong Berhasil Dievakuasi
Crane yang didatangkan dari Bandung, Minggu malam berhasil mengevakuasi satu gerbong yang anjlok di lintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal Kota Bogor.
Usai berhasil diangkat, gerbong ketiga kereta commuterline tujuan Manggarai-Bogor ini ditempatkan kembali di jalur lintasan.
Rencananya, gerbong tersebut akan ditarik dan dibawa ke Depo Stasiun Depok bersamaan dengan dua rangkaian lainnya yang hingga kini masih terguling.
Sebelumnya, lima rangkaian KRL berhasil ditarik dan dibawa ke Depo Stasiun Depok. Dengan begitu, saat ini tinggal tersisa dua gerbong. Kedua gerbong KRL itu masih dalam posisi terbalik.