Liputan6.com, Banyumas - Semburat kemerahan baru saja muncul di timur Cingebul, sebuah desa ujung barat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tetapi, deru mesin sepeda motor mulai memenuhi jalan alternatif yang menghubungkan Banyumas-Cilacap.
Secara administratif desa ini masuk Kecamatan Lumbir. Dibilang paling barat Banyumas, lantaran Cingebul berposisi menjorok masuk ke wilayah tetangga dan diapit oleh wilayah kabupaten Cilacap, baik di sisi utara maupun selatan.
Konon, pada masa lalu, desa ini pernah diperebutkan antara Kabupaten Cilacap yang berpusat di pesisir selatan dan Banyumas yang kini berpusat pemerintahan di Purwokerto, kota di lereng Gunung Slamet sisi selatan.
Baca Juga
Advertisement
Masuk akal memang jika desa ini diperebutkan. Pada masanya, hutan sekitar desa dipenuhi kayu jati. Kayu paling bernilai tinggi dengan kebutuhan yang tinggi.
Hutan jatinya lebat. Kayu dengan diameter seukuran perut kerbau mudah ditemui di wilayah ini. Hutan dengan beragam satwa liarnya adalah rimba tak tertembus.
Zaman berubah. Penduduk yang semakin padat membuat permukiman bertambah luas. Kebutuhan pangan juga menyebabkan hutan lindung itu, perlahan berubah menjadi perkebunan rakyat, atau ladang tanaman semusim.
Tetapi, Cingebul masih menyisakan ceruk-ceruk rahasia di Banyumas. Tempat-tempat nan mempesona yang hanya bisa dinikmati oleh para pemberani.
Minggu, 10 Maret 2019, helatan besar yang ditunggu itu tiba. Tajuknya ‘Jelajah Alam Lumbir Ujung Barat Banyumas’, ini lah hajat besar para penguji adrenalin, para rider motor trail pemuji keberanian.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bentang Alam Rute Coral Jalumas #1
Mendadak, cuaca cerah berawan berubah mendung. Tak lama kemudian, gerimis turun tak henti. Sementara, pengeras suara dan deru mesin korekan mekanik-mekanik handal memenuhi udara.
Tetapi itu, tak menghentikan seribu lebih para rider dari Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk menjelajah jalur-jalur adventure di rimba-rimba yang baru dibuka. Secara total, sebanyak 1.400 lebih rider dari Tasikmalaya hingga Jepara tumplek blek di ajang latihan bersama yang digelar komunitas Motor Trabas Coral, Cingebul, Banyumas.
“Ada hampir 1.500 orang yang mendaftar,” ucap Tofik, panitia sekaligus salah satu pendiri komunitas trabas Coral.
Ketua Panitia, Wahid mengatakan panitia menyiapkan jalur adventure sepanjang 43 kilometer. Dalam kondisi normal rute ini bisa ditempuh sepeda motor adventure dalam jangka tiga hingga empat jam.
Jalur motor trail atau adventure di ujung barat Banyumas itu ini adalah gabungan antara pemandangan nan eksotis, jalur berlumpur, lintasan cepat hingga tanjakan-tanjakan yang benar-benar menguji nyali. Beberapa di antaranya adalah tanjakan panjang dengan sudut kemiringan lebih dari 35 persen.
“Ada Semanding, Kejabing, Mertelu, ada juga di Kewedung,” Wahid menerangkan.
Baru sepertiga peserta dari keseluruhan jumlah peserta melakukan start, kabar buruk datang dari Zona 1. Satu pohon dan serumpun bambu roboh usai turun hujan cukup lebat sehingga jalur ini sempat tersendat.
Advertisement
Tanjakan-Tanjakan Ekstrem
Hujan cukup lebat juga menyebabkan lintasan ini berbahaya. Bahkan, sebagian peserta memiih balik kanan melewati rute aman aspal untuk menuju zona selanjutnya. Panitia memutuskan untuk menutup zona satu.
“Zona satu ditutup karena sulit dilintasi. Medannya sangat berat,” ucap dia.
Tetapi, seperti dibilang di muka, Cingebul adalah daerah yang kaya spot rahasia yang barangkali tak ditemui di wilayah lain. Penutupan zona satu tak membuat gelaran motor adventure ini kehilangan pesona. Zona-zona selanjutnya mesti ditakukkan oleh para rider.
Kejabing misalnya, sebuah bukit yang dipercaya sebagai daerah wingit. Pun dengan Karanganyar, Dusun Cingebul, lanjut Karangbawang dan melintas ke Pengasinan, Kewedung hingga sedikit mencicip wilayah Kabupaten Cilacap, Banjarwaru.
Puncaknya, nyali para rider diuji di tiga tanjakan berhadiah. Masing-masing adalah Tanjakan Khusnadin, Tanjakan Bebek Goreng dan Tanjakan Mister Olenk.
Tak pelak, aksi para rider dengan skill tinggi pun mengundang ribuan warga untuk menyaksikan atraksi berbahaya ini. Mereka dicekam khawatir ketika para rider menguji kehandalan mesin dan kemampuannya menaklukkan tanjakan bersudut lebih dari 45 derajat ini.
Kesalehan Sosial Ala Komunitas Trabas
Teriakan histeris penonton meruar tatkala sepeda motor bermesin besar melompat tak terkendali dan lantas nyaris menimpa rider yang lebih dahulu jatuh. Ketegangan dan keberanian tak pelak adalah sajian hari ini.
“Tanjakan Mister Olenk yang paling sulit ditaklukkan,” ucap Wahid.
Yang patut dipuji, kegiatan Komunitas motor adventure Coral tak hanya sebatas uji nyali menjelajah wilayah-wilayah tersembunyi. Mereka juga komunitas yang gemar berbagi kebahagiaan.
Khusnadin, penasihat Coral Cingebul mengatakan, secara rutin, komunitas Coral turut ambil bagian dalam bakti sosial yang digelar, baik di wilayah sendiri maupun untuk memenuhi undangan komunitas lain.
Bahkan, mereka pun tak segan turut bekerja bakti dalam pembangunan musala, mesjid dan bahkan membantu pendanaan, meski dalam jumlah terbatas.
mengatakan, tahun 2018 lalu, Coral bahkan menginisiasi santunan anak yatim dan dhuafa di Cingebul. Kesalehan sosial itu penting untuk menjaga agar generasi muda tak larut dalam ingar bingar zaman.
Khusnadin juga mendorong agar generasi muda berbuat sesuatu yang bernilai positif. Komunitas motor adventure yang sering diidentikkan oleh sebagian orang sebagai komunitas hura-hura mesti mengubah kesan itu dengan tindakan nyata.
“Saya mengapresiasi generasi muda yang berbuat nyata untuk masyarakat sekitarnya. Caranya dengan meningkatkan kegiatan positif yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” ucap Khusnadin, yang juga mantan Kepala Desa Cingebul, menjabat dua periode.
Advertisement