Antam Cetak Laba Tumbuh 541 Persen Jadi Rp 874 Miliar

PT Aneka Tambang (Antam) Tbk merilis kinerja positif sepanjang 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Mar 2019, 13:32 WIB
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM)merilis kinerja positif sepanjang 2018. Antam mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2018 mencapai 541 persen menjadi Rp 874,42 miliar dibandingkan pencapaian 2017 sebesar Rp 136,50 miliar. 

"Pertumbuhan laba bersih yang positif terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi Antam," kata Direktur Keuangan PT Aneka Tambang Tbk, Dimas Wikan Pramudhito di Hotel Intercontinental, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Penjualan bersih Antam pada 2018  tercatat sebesar Rp 25,24 triliun, naik 99 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 12,65 triliun.

Kinerja keuangan yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp 3,33 triliun atau tumbuh 51 persen dibandingkan dengan capaian 2017 sebesar Rp 2,21 triliun. 

Perseroan mencatatkan laba kotor naik tajam sebesar 111 persen menjadi Rp 3,47 triliun dibandingkan 2017 sebesar Rp 1,64 triliun.

Hal ini seiring dengan kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan pada 2018 sebesar Rp 21,76 triliun. Dengan ada peningkatan laba kotor, PT Aneka Tambang Tbk dapat mencatat laba usaha sebesar Rp 1,85 triliun atau naik 208 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 600 miliar. 

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), total liabilitas naik menjadi Rp 13,56 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,52 triliun. Aset Antam naik menjadi Rp 33,30 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,01 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 4,2 triliun pada 2018.

Dalam laporan PT Samuel Sekuritas Indonesia, menguatnya laba bersih tersebut didorong revaluasi aset sebesar Rp 425 miliar pada 2018. Kinerja laba bersih itu pun di atas harapan konsensus tumbuh 111 persen dan Samuel Sekuritas sebesar 112 persen.

PT Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Aneka Tambang Tbk dengan target harga saham Rp 1.250.

 


Kinerja Produksi

Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Dimas menuturkan, pertumbuhan kinerja keuangan perseroan sepanjang 2018 yang solid didukung kenaikan kinerja produksi dan penjualan.

Pada 2018, PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan capaian produksi dan penjualan feronikel dan penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan. 

Sepanjang 2018, nilai penjualan bersih tercatat sebesar Rp 25,24 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp 16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih sepanjang 2018.

Pada 2018, perseroan mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 14 persen dari capaian full years 2017 (FY17) sebesar 21.762 TNi dan penjualan feronikel mencapai 24.135 TNi, tumbuh sebesar 10 persen dibandingkan FY17 sebesar 21.878 TNi. 

Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel perseroan di Pomala yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.

Penjualan feronikel pada 2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih dengan kontribusi sebesar Rp 4,66 triliun atau 18 perse dari total penjualan bersih 2018.

Untuk komoditas emas, perseroan mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan.

Pada 2018, volume penjualan emas mencapai 27.894 kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan capaian FY17 sebesar 13.202 kg (424.454 t.oz) seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk logam mulia PT Aneka Tambang Tbk.

Pendapatan dari penjualan emas di tercatat sebesar Rp 16,69 triliun. Capaian penjualan bersih tersebut naik 126 persen dibandingkan penjualan bersih emas FY17 yang tercatat sebesar Rp7,37 triliun.

PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.957 kg (62.919 t.oz) pada tahun 2018. Untuk komoditas bijih nikel, tercatat volume produksi 2018 sebesar 9,31 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 67 persen dibandingkan volume produksi 2017  sebesar 5,57 juta wmt.

PT Aneka Tambang Tbk memproduksi bijih nikel untuk kebutuhan bahan baku pabrik feronikel Perusahaan, serta untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.  Pada 2018, volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 6,33 juta wmt, atau naik sigifikan 116 persen dibandingkan 2017 sebesar 2,93 juta wmt.

PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan pendapatan penjualan dari bijih nikel pada 2018 sebesar Rp 2,93 triliun atau tumbuh sebesar 114 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada periode 2017 sebesar Rp 1,36 triliun.

Pada 2018, komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja operasional PT Aneka Tambang Tbk.

Capaian produksi bijih bauksit pada 2018 mencapai 1,10 juta wmt, naik sebesar 70 persen dibandingkan capaian 2017  sebesar 648 ribu wmt.

Sepanjang 2018, volume penjualan bijih bauksit mencapai 920 ribu wmt, naik 10 persen dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit 2017.

Pada 2018, PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan pendapatan dari bijih bauksit sebesar Rp 482 miliar naik 21 persen dibandingkan nilai penjualan bijih bauksit pada 2017 sebesar Rp 398 miliar. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya