Analis Ungkap Penyebab MU Kalah dari Arsenal

MU kalah 0-2 dari Arsenal pada pekan ke-30 Liga Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2019, 19:45 WIB
Romelu Lukaku dan Marcus Rashford terlihat lemas usai Manchester United (MU) kalah 0-2 dari Arsenal pada pekan ke-30 Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (10/3/2019). (AP Photo/Tim Ireland)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) mengalami kekalahan perdana di bawah manajer interim Ole Gunnar Solskjaer. Setan Merah kalah 0-2 dari Arsenal pada pekan ke-30 Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (10/3/2019).

Kekalahan tersebut terasa antiklimaks setelah come back dramatis MU ketika melawat ke markas PSG pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Kamis (7/3/2019) lalu. Tak disangka, permainan MU begitu buruk dan kalah jauh dari Arsenal.

Analis sepak bola Sky Sports Graeme Souness menilai kekalahan tersebut tak lain dikarenakan oleh pemain yang tertidur pada awal pertandingan. Skuat MU lengah sejak awal dan tidak tampil sebaik biasanya.

Souness percaya hal itulah yang menyebabkan MU kesulitan.


Inisiatif Arsenal

Gelandang Arsenal Granit Xhaka (kanan) merayakan gol ke gawang Manchester United (MU) pada lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (10/3/2019). (AFP/Ian Kington)

Menurut Souness, penyebab kekalahan MU tampak begitu jelas, yakni permainan yang tidak mengalir. MU pada laga tersebut bukan seperti MU dalam beberapa pekan terakhir dan gelandang mereka jelas kalah kelas dari gelandang Arsenal.

"Arsenal memulai pertandingan dengan baik dan mengambil inisiatif. MU sering terhenti sepanjang laga. Ini bukanlah MU yang kita lihat dalam beberapa pekan terakhir, dan penyebab utamanya adalah lini tengah yang keteteran," kata Souness.

"Fred, Matic, Pogba tidak bisa mendekati gelandang-gelandang Arsenal. Saya sudah pernah mengkritik [Granit] Xhaka tetapi dia tampil luar biasa hari ini. Dia bermain seperti senior pro."


Pasif

Tak hanya itu, Souness merasa permainan MU begitu pasif pada pertandingan tersebut. Ini mengingatnya pada penampilan MU di era Mourinho, yakni ketika mereka tidak mau memulai serangan.

"MU tampil pasif. Tidak ada agresivitas dalam hal cara mereka menutup ruang gerak lawan, tidak ada. Anda bisa bicara soal taktik sampai Anda mabuk tetapi itu nomor dua - jika Anda menutup ruang gerak lawan, jika Anda berhasil merebut bola paling pertama, tiga begitu penting taktik apa yang Anda terapkan," papar Souness.

"Setiap pelatih selalu mengatakan: 'pastikan kita memulai pertandingan dengan tepat', sebab begitu anda kehilangan inisiatif, sulit mendapatkannya kembali. MU tidak memulai dengan baik, saya tidak melihat energi yang tinggi," tutupnya.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya