Alibaba Gelontorkan Rp 9,9 Triliun ke Perusahaan Logistik Tiongkok

Untuk mengambil saham 14 persen, disepakati Alibaba harus merogoh kocek sebesar USD 693 juta atau setara Rp 9,9 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2019, 09:30 WIB
Ilustrasi: Alibaba (Sumber: Ubergizmo)

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba Group bakal mengambil 14 persen saham di perusahaan logistik asal Tiongkok, yakni STO Express Co Ltd.

Dilaporkan Reuters, Selasa (12/3/2019), untuk mengambil saham 14 persen, disepakati Alibaba harus merogoh kocek sebesar USD 693 juta atau setara Rp 9,9 triliun.

Kabar tersebut, membuat saham STO Express Co Ltd melonjak 10 persen pada Bursa Efek Shenzhen.

Pihak manajemen, telah mempersiapkan skema baru untuk mengalokasikan kucuran dana Alibaba Group tersebut.

Rencananya, mereka akan mendirikan anak perusahaan baru yang akan memiliki saham sekitar 29,9 persen.

Nantinya, masuknya Alibaba Group dengan dana tersebut, mampu memiliki porsi saham 49 persen di perusahaan baru tersebut.

Alibaba Group, dalam pernyataan terpisah, mengonfirmasi kabar investasinya itu.

"Kami akan memperdalam kolaborasi kami yang sudah ada dengan STO dalam hal teknologi, pengiriman jarak jauh di seluruh China dan logistik Ritel Baru," katanya.

"Investasi ini merupakan langkah maju dalam mengejar tujuan pengiriman 24 jam di mana saja di China dan 72 jam secara global," tambah juru bicara Alibaba.

STO Express adalah investasi keempat Alibaba di sektor kurir Tiongkok setelah mengakuisisi saham minoritas di YTO Express Group Co Ltd, Best Inc dan ZTO Express (Cayman) Inc.

 


Segera Pensiun, Jack Ma Mulai Keluar dari Lima Anak Usaha Alibaba

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Pendiri raksasa teknologi Tiongkok Alibaba Group, Jack Ma, mulai keluar dari jabatannya di lima anak usaha Alibaba per 7 Maret 2019.

Langkah ini seiring dengan persiapannya pensiun dari Alibaba Group pada September mendatang.

Menurut catatan administrasi, Ma ke luar dari Alibaba Software, Taobao Software, Alibaba Network Technology, Alibaba Education Technology, dan Alibaba Technology.

Menurut juru bicara Alibaba, hengkangnya Jack Ma dari perannya di lima anak perusahaan Alibaba itu merupakan praktik yang normal, menimbang masalah teknis dan legal.

Dikutip Tekno Liputan6.com dari Asia Times, Senin (11/3/2019, Jack Ma keluar dari perusahaan-perusahaan tersebut untuk membantu meningkatkan tata kelola dan transparansi perusahaan.

Juru bicara tersebut membantah rumor yang beredar Ma akan memindahkan saham Taobao keluar dari perusahaan. Juru bicara yang tak disebut namanya itu mengatakan, Jack Ma tidak akan pernah bermaksud melakukan hal itu.

Sebelumnya, diumumkan pada September 2018, Jack Ma akan melepaskan kepemimpinannya di Alibaba per 10 September. Kemudian, setelah Jack Ma pensiun, CEO Daniel Zhang Yong akan mengambil alih.


Umumkan Pensiun Tahun Lalu

Presiden Bank Dunia Jim Yong kim bersama Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jack Ma baru saja mengumumkan dirinya akan melepas posisi chairman dari dewan direksi Alibaba.

Dia telah menunjuk Daniel Zhan, yang kini menjabat sebagai CEO, menjadi suksesornya.

Kepastian informasi ini diungkap oleh Jack Ma melalui surat yang ditujukan untuk para konsumen, karyawan, termasuk direksi Alibaba. Proses transisi kepemimpinan Alibaba ini akan berlangsung selama satu tahun.

Kendati demikian, Jack Ma mengaku tidak akan langsung meninggalkan Alibaba.

Dirinya masih akan bertahan di jajaran dewan direksi hingga 2020 saat pertemuan tahunan para pemegang saham.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya