Para Mantan Mendag Apresiasi Upaya Enggar Tuntaskan Perjanjian Dagang Internasional

Mari Elka Pangestu mengatakan dalam pertemuan tersebut, para mantan Menteri Perdagangan tidak hanya memberikan catatan, melainkan juga apresiasi terhadap Mendag Enggartiasto Lukita.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2019, 20:37 WIB
Para Mantan Menteri Perdagangan berkumpul di Kementerian Perdagangan, pada Senin (11/3/2019). Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu

Liputan6.com, Jakarta Para Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) menyambangi Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada hari ini. Kedatangan mereka untuk mengikuti focus grup discussion (FGD) terkait kondisi perdagangan baik global maupun domestik.

Hadir dalam FGD, Mantan Menteri Perdagangan, seperti Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Rahadi Ramelan, Muhammad Lutfi, Muhammad Hasan (Bob Hasan), dan Arifin M. Siregar. Turut hadir mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti.

Mari Elka Pangestu mengatakan dalam pertemuan tersebut, para mantan Menteri Perdagangan tidak hanya memberikan catatan, melainkan juga apresiasi terhadap Mendag Enggartiasto Lukita.

Salah satu apresiasi yang diterima Mendag Enggar adalah terkait penyelesaian sejumlah perjanjian internasional di masa kepemimpinannya sebagai Menteri Perdagangan.

"Kita semua tadi memberi selamat kepada Pak Enggar karena sudah banyak perjanjian perdagangan internasional yang kita memulai tapi tidak berhasil diselesaikan, diselesaikan di zaman Pak Enggar," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Menurut dia, keuntungan dari perjanjian-perjanjian perdagangan internasional tidak hanya sebatas pembebasan atau penurunan tarif ekspor impor. Investasi juga akan masuk sejalan dengan ditekennya perjanjian dagang.

"Di luar tarif banyak sekali keuntungan. Seperti investasi, move of nature and person seperti yang kita peroleh di Australia (lewat IA-CEPA), lebih besar keuntunganmya," jelas Mari Elka Pangestu.

Diketahui baru-baru ini, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia secara resmi telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Dalam perjanjian yang telah tersebut, Indonesia akan memangkas bea impor sebesar 94 persen untuk produk asal Australia bertahap. Sebaliknya 100 persen bea impor produk asal Indonesia yang masuk ke Australia akan dihapus.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com


Bahas Kondisi Perdagangan RI, Menteri Enggar Kumpulkan Mantan Mendag

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan. Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan Indonesia untuk melakukan focus group discussion (FGD) di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta.

Hadir dalam FGD, Mantan Menteri Perdagangan, seperti Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Rahadi Ramelan, Muhammad Lutfi, Muhammad Hasan (Bob Hasan), dan Arifin M. Siregar. Turut hadir mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti.

"Kami dalam rangkaian Raker Kemendag kami awali silturahmi dan minta masukan kepada senior saya. Kecuali pejabat atau menteri perindustrian yang masih jabat, seperti Pak Luhut dan Pak JK, Bu Rini Soemarno juga," kata Enggar, di Kantornya, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Menurut dia, pertemuan tersebut bertujuan untuk meminta masukan dan nasehat terkait situasi perdagangan RI serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perdagangan. Misalnya masukan dan Mantan Mendag, Arifin M. Siregar, agar daya saya sektor perdagangan Indonesia terus diperbaiki.

"Kemudian semua bapak ibu (Mantan) Menteri bilang jangan melihat defist dari angka saja kini tapi justru penyebab yang terjadi akibat impor tinggi akibat bahan baku dan barang modal yang artinya juga investasi dan pembangunan yang meningkat yang dinikmati beberpa tahun kemudian," jelas dia.

"Kemudian juga diperhatikan ekspor jasa, jadi bukan hanya manfaktur dan goods, saja, salah satu bentuknya adalah mendorong pariwisata," ujar dia.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh mantan menteri perdagangan. Kemudian kebijakan yang dinilai baik akan dipelajari dan dikaji untuk diterapkan.

"Banyak hal yang kami mendapatkan masukan, catatan, baik berdasarkan pengalaman masa lalu, tapi saya mengapresiasi, menikmati karena beliau masih mengikuti berbagai perkembangan, baik perdagangan di kancah internasional maupun kepentingan dalam negeri," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya