TKN Sebut Elektabilitas Jokowi Menurun di Jawa dan Sumatera

Arsul mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tidak merosot jauh. Penurunan itu, lanjutnya hanya berada pada kisaran di bawah dua persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2019, 05:35 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani membenarkan adanya penurunan elektabilitas capres-cawapresnya yakni Jokowi dan Ma'ruf Amin. Penurunan itu terjadi di kawasan pulau Jawa dan Sumatera.

"Ya ada (penurunan), terutama di beberapa daerah Jawa di Sumatera, kemudian di wilayah tertentu di Jawa Barat juga ya. Itu memang ada," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/3).

Arsul mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tidak merosot jauh. Penurunan itu, lanjutnya hanya berada pada kisaran di bawah dua persen.

"Ada penurunan, tetapi juga tidak kemudian anjlok. Adalah beberapa point aja," ungkapnya.

Sekjen PPP ini juga tidak merasa khawatir dengan penurunan elektabilitas tersebut. Pasalnya di beberapa wilayah elektabilitas Jokowi-Ma'ruf juga meningkat.

"Pada umumnya di Jawa Barat secara umum meningkat elektabilitas Pak Jokowi kalau komparasinya dengan 2014 gitu loh," ujarnya.

"Kan 2014 di Jawa Barat kalah 20 poin kan itu kalau sekarang itu ada di daerah bahkan Pak Jokowi unggul tapi masih ada yang ketinggalan tapi saya kira pada kisaran tiga persen ke bawah," sambungnya.

TKN, tambah Arsul, juga akan terus berusaha menaikkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu. Salah satunya melalui cara micro canvasing dan micro targeting.

"Tentu antisipasinya kami terus melakukan kerja-kerja infantri dengan door to door di sisa waktu 30 hari," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya