Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan infrastruktur merupakan salah satu syarat akan tumbuhnya perekonomian. Beragam jenis infrastruktur telah ada di Indonesia saat ini dari kabel optik hingga jembatan.
Berbicara mengenai jembatan, Indonesia menyadari pentingnya kebutuhan akan keterhubungan antar wilayah. Maka dari itu, jembatan termasuk yang tengah digenjot pembangunannya.
Baca Juga
Advertisement
Indonesia sejauh ini telah membangun dan memiliki ratusan jembatan. Mulai dari ujung Timur hingga Barat terdapat berbagai jembatan telah membentang.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan jembatan berfungsi untuk keterhubungan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memeratakan hasil-hasil pembangunan.
Berikut sejumlah jembatan di Indonesia yang memiliki fakta unik dari dalam negeri hingga mancanegara. Ini rangkumannya oleh merdeka.com.
1. Jembatan Suramadu
Jembatan yang menghubungkan antara wilayah Pulau Jawa dan Pulau Madura ini membentang di atas Selat Madura. Jembatan dengan panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter ini diresmikan pada Juni 2009. Dengan panjang hingga ribuan meter tersebut, Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) bercerita jembatan ini membutuhkan beberapa masa pemerintahan hingga bisa terbangun.
"Tahun '60-an adalah mimpi, cita-cita atau gagasan untuk membangun jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura tapi baru medio '80-an itu ada kajian serius untuk mengimplementasikan mimpi banyak orang, untuk membangun jembatan panjang, great brigde di tempat ini," ujar SBY.
Di era Pemerintahan Soeharto, disebut SBY, BJ Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menristek ditugaskan untuk melakukan kajian. "Sejauh mana bisa dibangun jembatan antara Surabaya dengan Madura. Akhirnya di era Presiden Soeharto kajian demi kajian dilakukan tapi karena krisis datang tahun 1997 dan 1998, awal 1999 terhentilah semua ini," ucapnya.
Pembangunan Jembatan Suramadu terlupakan di era Presiden Gusdur dan ketika Habibie menjabat sebagai presiden. Saat pemerintahan Megawati, kelanjutan pembangunan pun kembali muncul.
"Tahun 2003 Presiden Megawati mulai membangun jembatan ini atau ground breaking. Terjadi pergantian Ibu Megawati kepada saya akhir 2004 dan terus berlangsung. Tapi pada satu titik pembangunan ini terhenti oleh satu dan lain sebab, sejumlah faktor," lanjutnya.
Advertisement
2. Jembatan Situgunung
Jembatan gantung Situgunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Sukabumi baru saja diresmikan. Jembatan kebanggaan warga Sukabumi ini memiliki panjang 243 meter dan lebar 1,2 meter, yang menjadikannya sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.
Pemerintah mendukung pembangunan obyek wisata seperti jembatan gantung tersebut karena sejalan target untuk menjadikan pariwisata sebagai pemberi sumbangan devisa negara terbesar.
3. Jembatan Lama Kediri
Indonesia juga memiliki jembatan lain yang tak kalah membanggakan. Di saat, Amerika Serikat memiliki jembatan suspensi tertua yakni Jembatan Brooklyn yang selesai dibangun tahun 1883, Indonesia punya jembatan yang lebih tua yakni jembatan lama Kediri 'Brug Over den Brantas te Kediri'. Jembatan dengan konstruksi besi pertama di Jawa ini diresmikan pada 18 Maret 1869.
Pembangunan kedua jembatan ini memiliki teknologi canggih di masanya. Amerika dengan Jembatan Brooklyn adalah karya insinyur John Augustus Roebling. Jembatan Lama Kediri karya Sytze Westerbaan Muurling asal Belanda.
Advertisement
4. Jembatan Kali Kuto
Jembatan Kali Kuto berlokasi di Desa Sambongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Jembatan ini menjadi salah satu fasilitas di tol Trans Jawa.
"Jembatan ini dibangun dengan model Swing Arch melengkung, sehingga memiliki kerumitan tersendiri dibandingkan membangun jembatan biasa. Ini menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia yang dibangun dengan model seperti ini," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto.
Jembatan yang memiliki panjang 160 meter ini dibangun oleh insinyur dalam negeri dan mayoritas bahannya adalah produk dalam negeri. Hanya saja baja yang digunakan masih diimpor dari Prancis.
Reporter: Harwanto Bimo Pratomo
Sumber: Merdeka.com