Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang, menabung bukan hanya untuk membeli kendaraan atau rumah, melainkan menyiapkan dana darurat seperti untuk biaya kesehatan dan berhenti kerja. Sudah banyak tips menabung dan aplikasi menabung pun ada bermacam jenis.
Menurut situs finansial The Motley Fool, tidak semua tips menabung itu berguna. Ada yang terkesan ide bagus, tetapi ternyata kurang bisa mengoptimalkan kegiatan menabung.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu ide populer menabung adalah mengurangi ke kafe untuk minum kopi tetapi nyatanya itu tidak begitu efektif. Sama juga dengan menabung lewat cara belanja sales saja, cara demikian malah berpotensi menjebak.
Selengkapnya, berikut ulasan menabung yang sebaiknya jangan ditiru karena tingkat efektivitas yang minim.
1. Mengandalkan Kembalian
Menyisihkan uang kembalian, apalagi recehan, ternyata tetap populer bagi orang dewasa, bahkan ada aplikasi yang digunakan untuk menghitung kembalian. Namun, jangan terjebak ilusi bahwa menyisihkan uang kembalian sama dengan menabung demi masa depan.
Bila bicara kembalian, nominalnya hanya di kisaran Rp 500, atau lebih kecil. Jika ingin menyiapkan dana darurat, cara menabung ini lebih baik ditinggal saja.
Advertisement
2. Belanja Makanan Bulanan
Salah satu trik menghemat uang adalah dengan belanja bulanan kemudian masak sendiri. Ini dianggap bisa mengurangi keinginan untuk makan di luar rumah.
Belanja makanan bulanan tidak selalu bekerja bagi semua orang, kecuali kamu yakin dapat memasak bahan yang kamu beli, atau hasilnya malah mubazir. Lebih baik membeli makanan seperlunya saja dan kamu stok ulang ketika memang butuh.
3. Belanja Saat Ada Sales
Mencoba menabung lewat tidak belanja kecuali sales? Itu adalah cara menghemat uang yang klasik dan luar biasa menjebak.
Mengapa? Apabila pembeli tidak bisa mengendalikan diri, maka yang terjadi akan kalap saat berbelanja, yakni lupa apa saja yang ingin dibeli. Alhasil, pengeluaran pun tetap banyak meski banjir diskon.
Advertisement
4. Memilih Tidak ke Dokter
Sedang sakit, tetapi memilih tidak ke dokter karena memilih untuk menyimpan uangnya? Masalahnya adalah jika penyakit malah semakin parah otomatis uang yang dikeluarkan akan membengkak.
Inilah pentingnya selalu menyisihkan uang kesehatan dalam anggaran, sehingga jika sakit sudah ada persiapan.
5. Mengurangi Minum Kopi
Kopi zaman sekarang sudah banyak yang mahal. Jika kamu memilih menabung dengan cara mengurangi membeli kopi di kafe, mungkin kamu perlu berpikir ulang. Serupa menabung uang kembalian, menabung lewat mengurangi jatah kopi mahal juga tidak terlalu memberi efek jangka panjang.
Jika kamu minum kopi di kafe seharga Rp 50 ribu tiap hari, maka dalam 365 hari kamu bisa mengeluarkan Rp 18,2 juta. Namun, jika kamu hanya minum seminggu sekali dan memilih berhenti, maka kamu "hanya" mengumpulkan Rp 2,4 juta per tahun. Sepintas nominal Rp 2,4 juta memang tinggi, tetapi sejatinya kurang mumpuni jika kamu berharap menabung untuk dana penting seperti dana pensiun.
Advertisement