Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan pencurian uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masih marak di Ibu Kota. Salah satu modus lama yang masih digunakan adalah mengganjal selot kartu.
Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap kasus serupa belum lama ini. Mereka meringkus komplotan pencuri yang menggunakan trik ganjal ATM dan tukar kartu pada dua pekan lalu.
Advertisement
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kombes Andi Sinjaya menjelaskan, pelaku bahkan tidak segan mengincar mesin ATM di tempat ramai seperti minimarket.
Pada kasus ini, ada empat tersangka yakni HS (40), ND (34), JR (30), dan MI (40) yang diringkus. HS berperan memasukkan tusuk gigi ke mulut mesin ATM. ND yang berpura-pura antre menjadi pengguna yang akan bertransaksi.
Saat korban tidak bisa memasukkan kartu ke mulut ATM, di situlah sinyal bagi ND untuk berpura-pura menolong.
Saat korban sibuk dengan JR, ND dengan gesit menukar kartu ATM korban yang ada di tangannya dengan kartu palsu. Sementara kartu asli diserahkan diam-diam ke JR.
"Mereka (pelaku) melakukan aksi penarikan uang di tempat lain gitu," ucap Andi, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kenali Modus Lainnya
Kasus ganjal slot kartu ATM ini telah terjadi berulang. Modusnya pun sama, sehingga mudah dikenali. Agar Anda lebih waspada, berikut ini modus yang biasa digunakan pelaku kejahatan di lokasi mesin ATM.
1. Mengintip PIN
Cara pertama yang sudah lama dilakukan adalah mengintip PIN dari pengguna dengan cara mengintip dari belakang. Setelah mengetahui PIN dari kartu tersebut, maka pelaku akan merampas kartu ATM.
Untuk menghindari modus ini, maka biasakan untuk memperhatikan kondisi sekeliling Anda dan jangan lupa menutupi tombol ATM agar tidak mudah dilihat dari belakang.
2. Teknik skimming
Modus ini pertama diidentifikasi pada 2009 di Woodland Hills, California. Skimming adalah tindak kejahatan cukup canggih dengan menggandakan informasi yang terdapat pada pita magnetik yang ada pada kartu ATM untuk mendapatkan kendali atas rekening korbannya.
Pita magnetik adalah garis lebar berwarna hitam yang terdapat di belakang kartu ATM dan menyimpan berbagai informasi. Pelaku akan menempelkan alat berupa skimmer pada tempat memasukkan kartu sehingga data nasabah dapat diketahui dan dikuasai pelaku.
3. Metode Lebanese Loop
Modus berikutnya adalah Lebanese Loop yang menggunakan pita atau strip tipis untuk menghalangi slot kartu ATM. Hal ini menyebabkan nasabah yang sudah memasukkan kartu ATM maka kartu akan tertahan.
Setelah itu, pada saat mesin ATM meminta untuk memasukkan PIN secara terus menerus (karena mesin tidak bisa membaca kartu tersebut), pelaku akan mengintip dan menghafal PIN Anda.
Ketika pemilik kartu sudah menganggap bahwa kartunya tertelan dan tidak dapat dikeluarkan, maka pemilik akan meninggalkan mesin ATM dan setelah itulah pelaku akan mengambil kartu yang masih tertahan tersebut dan menguras rekening nasabah.
4. Kartu ATM Tertelan Mesin
Modus kejahatan berikutnya adalah penipuan bahwa kartu ATM tertelan mesin. Awalnya, pelaku akan memanipulasi mesin sehingga mesin ATM tersebut rusak atau tidak dapat difungsikan. Nasabah yang sudah terlanjur memasukkan kartu tentu akan panik dan mengira bahwa kartunya tertelan.
Selanjutnya, pelaku berpura-pura untuk memberikan solusi dengan menghbungi nomor call center palsu yang sudah tertempel di mesin ATM. Pelaku lain yang bertugas sebagai petugas call center palsu pun menjawab telepon dari nasabah dan mengarahkan nasabah untuk memasukkan PIN ke ATM. Nasabah yang sudah panik dan memasukkan PIN tentu menjadi sasaran empuk dari pelaku.
5. Ganjal Slot Kartu ATM dengan Korek Api
Modus kejahatan semakin bervariasi, bahkan dengan korek api pun, pelaku sudah dapat membobol rekening ATM nasabah. Pelaku biasanya memilih mesin ATM secara acak dan memasukkan batang korek api ke slot kartu ATM. Tujuannya adalah agar ketika korban memasukkan kartu pada slot, kartu akan tertelan dan tak dapat ditarik kembali.
Pelaku akan berpura-pura memberi bantuan dan meminta PIN serta meyakinkan bahwa kartu ATM telah tertelan. Setelah korban meninggalkan mesin, pelaku mulai menguras rekening korban.
6. Modus Menukar Uang
Modus ini tergolong baru dan dilakukan dengan cara meminta korban untuk membantu melakukan transfer karena pelaku salah memilih fitur yaitu tarik tunai sehingga rekening pelaku menjadi kosong.
Pelaku yang berpenampilan rapi akan menawarkan untuk mengganti nilai yang ditransfer dengan uang tunai bernilai sama, namun sebenarnya uang tunai tersebut palsu. Bila tidak waspada, korban pun akan tertipu.
7. Modus Menukar Kartu ATM
Modus ini umumnya mengincar nasabah pengguna mesin ATM di minimarket. Pelaku pertama akan berpura-pura bertransaksi di mesin dan kemudian mempersilahkan korban untuk menggunakan mesin ATM. Namun demikian, kartu korban tidak bisa masuk ke slot dan korban pun panik.
Selanjutnya, pelaku pertama akan berpura-pura menolong dengan mendorong kartu. Saat itu, pelaku kedua muncul dan mengalihkan perhatian korban. Pada saat itulah pelaku pertama mempunyai kesempatan menukar kartu ATM korban dengan yang palsu dan melemparkan pada pelaku kedua.
Advertisement