Kelanjutan Kasus Novel Baswedan, Wadah Pegawai KPK Gelar Aksi Diam 700 Detik

KPK beserta Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi diam di halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019) malam.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Mar 2019, 20:33 WIB
Aksi diam 700 detik untuk Novel Baswedan di KPK. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beserta Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi diam di halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019) malam. Aksi diam dilakukan selama 700 detik.

Hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan soal kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan dengan menggunakan air keras yang tak kunjung terungkap.

Mereka mulai melakukan aksi dari pukul 19.20 WIB sambil menutup mulut dengan masker. Mereka juga memegang lightstik atau tongkat cahaya.

Ketua WP KPK Yudi Purnomo mengatakan, selama 700 hari pascapenyerangan Novel Baswedan, hukum dan keadilan seperti tidak berdaya.

"700 hari penyerangan berlalu tanpa ada tindakan apa-apa. Sampai hari ke-700 pelaku masih bebas beraktivitas. Merdeka tanpa efek jera. Aparat hukum dibuat tak berdaya," ujar Yudi sebelum menggelar aksi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harapan

Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi bersama Wadah Pegawai melakukan aksi tutup mulut di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/3). Mereka memperingati peringatan ke-700 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Yudi berharap agar pelaku segera diungkap oleh aparat penegak hukum. Sebab, jika kasus ini terlalu lama dibiarkan akan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan kejahatan yang sama.

"Kenyataan ini tragis dalam upaya janji pemberantasan korupsi. Janji tinggallah jani. Tepat 700 hari ini. Kami pegawai KPK untuk sejenak meninggalkan suara nyaring," kata Yudi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya