Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli sepanjang 74,82 km yang dimulai sejak Desember 2018 lalu terbilang cepat, khususnya dalam urusan pembebasan lahan.
"Progresnya menurut saya progresif, terbilang cukup cepat. Pembangunannya baru dimulai sekitar 3 bulan lalu, saat ini sudah bisa land clearing. Melihat lahan yang dibebaskan merupakan tanah warga saya kira progresnya sangat cepat sekali," ungkapnya lewat keterangan tertulis, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data Kementerian PUPR, saat ini progres pembebasan lahan jalan tol tersebut sudah sebesar 29,18 persen atau sepanjang 21,83 km dari total panjang 74,82 km. Khusus di Seksi 4, lahan yang sudah dibebaskan sepanjang 12,68 km dari total panjang 14,71 km.
PT Hutama Karya (Persero) selaku pihak kontraktor Tol Banda Aceh-Sigli menyatakan, kesuksesan dalam percepatan pembebasan lahan ruas tol tersebut merupakan buah kolaborasi antara masyarakat beserta pemerintah pusat dan daerah.
"Animo masyarakat untuk membantu pengadaan lahan sangat besar, sehingga proyek jalan tol ini dapat berjalan dengan baik dan Insya Allah di akhir tahun 2019 ini pembangunan seksi 4 gate to gate bisa selesai," ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya Sugeng Rochadi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Salah Satu Ruas Tol Trans Sumatera
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatera yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan dibangunnya tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
Secara keseluruhan, ruas Tol Banda Aceh-Sigli nantinya akan terbagi ke dalam enam seksi yakni Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum (25,2 km), Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,1 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,7 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (7,7 km), dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam (5 km).
Untuk mendukung pembebasan lahan, pemerintah akan menggunakan skema dana talangan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Total investasi untuk pembangunan ruas tol Sigli–Banda Aceh diperkirakan mencapai Rp 12,35 Triliun.
Konstruksi tol tersebut ditargetkan rampung sesuai kontrak pada Maret 2021. Namun secara bertahap direncanakan akan selesai per seksi mulai pertengahan 2020, tergantung proses kecepatan pembebasan lahan.
Advertisement