Bikin Pelatihan Vokasional, BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Dana Rp 294 Miliar

Pelatihan itu ditujukan bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk berbagai kategori, salah satunya yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Mar 2019, 14:17 WIB
Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Bogor - BPJS Ketenagakerjaan siap mengeluarkan anggaran sebesar Rp 294 miliar untuk membuat program pelatihan vokasional atau vocational training pada 2019. 

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan, pelatihan itu ditujukan bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk berbagai kategori, salah satunya yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Ini akan kita berikan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami PHK, yang tidak bekerja lagi karena kontraknya habis, yang bekerja di luar negeri (TKI) akan bekerja di Indonesia, kemudian yang mengalami cacat atau membutuhkan peningkatan skill," urainya di Insitut BPJS Ketenagakerjaan, Bogor, Rabu (13/3/2019).

"Training ini akan kita berikan dalam bentuk job shifting, dari keahlian satu ke keahlian yang lain, atau reskilling. Keahliannya kita tingkatkan," dia menambahkan.

Pelaksanaan vocational training ini disebutkannya akan dilaksanakan secara multiyears dengan target peserta sebanyak 20 ribu orang. Target tersebut ditetapkan berdasarkan kemampuan anggaran perseroan, yakni sebesar Rp 294 miliar.

"(Angka 20 ribu peserta) itu dari data kemampuan anggaran kita. Anggarannya Rp 294 miliar, hampir Rp 300 miliar," tutur dia.

Agus menyatakan, BPJS Ketenagakerjaan ingin memastikan apa yang dilatihnya bisa terserap oleh kebutuhan industri. Oleh karena itu, ia mengajak perusahaan besar untuk berpartisipasi dalam program ini.

"Oleh karena itu kita mengajak seluruh mitra pemberi kerja kita, terutama perusahaan-perusahaan besar, kita ingin membangun kolaborasi dengan mereka. Kita ingin apa yang kita latih itu bisa terserap di industri," pungkas dia.

 


Dorong Terciptanya Pemimpin yang Inovatif

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Santoso hadiri seminar bertajuk How to Create a Great Innovative Leader pada Rabu (13/3/2019) (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan berupaya mendorong terciptanya pemimpin-pemimpin yang inovatif bagi eksistensi keberlangsungan sebuah institusi maupun korporasi. 

Upaya itu ditunjukkan BPJS Ketenagakerjaan dalam kegiatan seminar sehari bertajuk How to Create a Great Innovative Leader yang diselenggarakan di Institut BPJS Ketenagakerjaan, Bogor, Rabu 13 Maret 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Santoso menyampaikan, seminar ini merupakan komitmen pihaknya dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bersaing dengan berbagai tantangan global maupun internal bagi pengembangan industri di Indonesia.

"BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia Indonesia. Di sinilah pusatnya, di learning center ini. Kita ingin membangun SDM berkualitas, dan itu butuh pemimpin yang inovatif," tutur dia.

Adapun kegiatan ini diikuti sekitar 2.750 peserta dengan kurang lebih 400 orang hadir secara tatap muka. Saya berpartisipasi mengikuti proses dengan memanfaatkan teknologi webinar.

Sementara itu, Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan, pemimpin SDM memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga dan membangun aset organisasi yang paling berharga, yakni pekerjanya. 

Dia menuturkan, pemimpin SDM bertanggungjawab untuk dapat menciptakan generasi yang inovatif guna menjawab tantangan global. 

"Variabel kepemimpinan merupakan variabel yang menarik dan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah institusi atau korporasi," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya