Liputan6.com, Jakarta Festival Crossborder Skouw 2019 akan menghadirkan band reggae asal Papua Nugini, Mixmate. Nantinya Mixmate akan mengajak para wisatawan berkunjung ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Jayapura, Papua.
Vokalis Mixmate, Branden dengan semangat mengatakan bahwa Festival Crossborder Skouw 2019 akan menghadirkan parade seni budaya, bazaar, pameran, dan sejumlah permainan menarik. Branden sebagai musisi mengaku senang akan tampil di Skouw.
Advertisement
"Mixmate bisa memamerkan karya-karyanya di sana. Sejauh ini apresiasi yang diberikan fans di perbatasan juga luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar," tegas Branden, Selasa (12/3).
Tampil di Skouw bukanlah hal baru buat Mixmate. Pada 2018, Mixmate juga dipercaya memeriahkan Festival Crossborder Skouw, tepatnya pada Oktober silam. Saat itu, Mixmate berbagi space dengan Ras Muhamad dan Dave Solution (Papua).
"Ayo bergabung di Festival Crossborder Skouw 2019. Program festival ini bagus. Perbatasan menjadi ramai dan semakin hidup. Dengan festival ini, Kementerian Pariwisata telah menghidupkan ekonomi perbatasan. Ada aktivitas ekonomi lebih besar dari festival ini," kata Branden.
Nantinya edisi pertama Festival Crossborder Skouw akan ditabuh pada 26-28 Maret 2019. Selain Mixmate, acara ini juga menampilkan penyanyi reggae kharismatik Ras Muhammad.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani menilai, Skouw berpotensi menjadi destinasi terbaik.
"Skouw ini destinasi wisata terbaik. Potensinya besar, khususnya untuk mengatrol ekonomi masyarakat di perbatasan. Untuk mempercepat pergerakan ekonomi, kunjungan wisatawan dari Papua Nugini harus besar. Dan, festival-festival yang digelar di Skouw untuk menjaga arus wisman ini. Harapannya, setelah tahu, mereka datang secara reguler ke Skouw," terang Ricky.
Mengacu data PLBN Skouw pada Agustus 2018, pergerakan rata-rata wisatawan Papua Nugini mencapai seribu orang per hari. Angka tersebut diprediksi meledak hingga lima ribu orang per hari pada momen libur tertentu, seperti hari raya.
Ricky menambahkan PLBN Skouw sebagai spot ideal untuk menghadirkan wisatawan Papua Nugini.
"PLBN Skouw ini fisiknya menarik. Sangat megah. Fasilitasnya lengkap, termasuk lokasi untuk aktivitas ekonomi. Dengan penyelenggaraan Festival Crossborder Skouw 2019, diharapkan juga ada perputaran transaksi optimal di sana. Sebab, ini bisa dinikmati langsung oleh masyarakat di sana. Arus wisatawan Papua Nugini juga menarik," lanjut Ricky.
Pergerakan wisatawan Papua Nugini memang unik. Meski tipis, arus masuk tetap tumbuh 1,31 persen pada 2018. Jumlah pergerakan wisatawannya mencapai 143.143 orang. Bandingkan dengan pergerakannya di 2017 yang mencapai 141.299 orang. Pergerakan wisatawan Papua Nugini terbesar melalui pintu PLBN Skouw. Angkanya sebesar 101.817 orang orang.
"Menghidupkan ekonomi di perbatasan ini sesuai dengan komitmen Presiden Joko Widodo. Sekarang ini aktivitas ekonomi di perbatasan, khususnya di Skouw, sudah sangat bagus. Event seperti ini terbukti bisa mengangkat ekonomi dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Setelah event, arus wisman ini masih bagus. Mereka masuk untuk beragam aktivitas," tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.
(*)