Moeldoko: Sel-Sel Teroris JAD Selalu Tumbuh

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta semua pihak tetap waspada.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Mar 2019, 18:06 WIB
Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah (AH) di Sibolga, Sumatera Utara. Diduga kuat pelaku termasuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta semua pihak tetap waspada. Meski, secara organisasi JAD telah bubar bukan berarti sel-sel juga ikut bubar atau mati.

"Mereka ini memang lebih kuat di ideologi sehingga walaupun kita merasa barangnya habis tapi sel-selnya selalu tumbuh. Nah, sel-sel inilah yang menyebar sehingga jangan mengatakan bahwa oh gak ada lagi," ucap Moeldoko di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).

"Memang secara organisasi tidak, tapi secara ideologis tetap tumbuh," Moeldoko melanjutkan.

Moeldoko mengatakan, yang terjadi sekarang bahkan banyak teroris yang terikat lagi dengan organisasi. Artinya, melakukan teror atas keyakinan sendiri. Misalnya aksi teror yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Sangat mungkin terjadi. Beberapa kejadian putus dari struktur. Seperti teror di Surabaya setelah diselidiki nonstruktur," ucap dia.

Saat ini, pihak kepolisian pun sedang menyelidiki apakah teroris yang ditangkap di Sibolga juga demikian.

"Di Sibolga kecendrungannya ikut jaringan ISIS tapi jaringan komando lagi di dalami," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya