Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengaku banyak membaca buku dan kitab klasik jelang debat Pilpres ketiga 17 Maret 2019 mendatang. Selain itu, dia juga masih terus mendengar masukan dari para pakar.
"Menjelang debat, selain saya mendengarkan informasi dari para pengambil keputusan, pelaksana teknis dan para akademisi, saya juga membaca tulisan (buku dan artikel), komentar (di media). Saya juga memperbanyak baca kitab klasik," ujar Ma'ruf di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Advertisement
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menjelaskan, dengan membaca kitab klasik, banyak pembahasan ulama-ulama terdahulu untuk digunakan dengan isu faktual sekarang.
"Dalam kitab juga banyak sumber-sumber yang bisa dijadikan rujukan, juga paradigma-paradigma, mabadi-mabadi (pendahaluan) yang menurut saya penting untuk jadi landasan berpikir," jelas Ma'ruf.
Pasalnya, masih kata dia, dalam debat nanti, akan membawa pandangan para ulama, yang menurutnya akan dikombinasikan dalam menjawab persoalan yang ada.
"(Dalam debat nanti), saya juga akan mengombinasikan pemikiran yang secara konsep, (dengan pelaksanaan) secara teknis dan juga pandangan-pandangan ulama yang sangat filosofis,” pungkasnya.
Siap Jawab Sandiaga
Sebelumnya, Ma'ruf berjanji lebih banyak merespons pernyataan atau isu dalam debat kandidat ketiga.
"Kita kan belum tahu isu mana dari masing-masing empat itu yang akan muncul," ujar Ma'ruf usai melakukan latihan persiapan debat di kantor TKN Jokowi-Ma'ruf di gedung High End, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
Debat kandidat ketiga menampilkan pertarungan antar cawapres pada Minggu, 17 Maret 2019. Temanya adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Lawan tanding Ma'ruf, Sandiaga Uno bakal membawa isu defisit BPJS dan guru honorer. Ketum MUI itu mengaku telah menyiapkan jawabannya.
"Ya kita melihatnya harus over all, banyak manfaatnya dan yang masih ada masalah tapi yang diraskan banyak manfaatnya tentu kita permasalahannya dibenahi tapi manfaatnya besar," ucap Ma'ruf Amin.
Dia mengatakan, kartu sakti baru Jokowi yaitu KIP kuliah dan kartu prakerja, tak semerta-merta menjadi andalan dalam debat. Dia pun menyiapkan jawaban jika program tersebut bakal dikritisi Sandiaga.
"Ya kalau muncul ya tentu saya respons," tutur Ma'ruf Amin.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Liputan6.com
Advertisement