Investor Jual Saham Lagi, IHSG Masih Mampu Naik 23,80 Poin

Sempat melemah pada awal sesi perdagangan saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2019, 16:24 WIB
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat melemah pada awal sesi perdagangan saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau. Penguatan IHSG itu terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (13/3/2019), IHSG menguat 23,80 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.377,57. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 996,07. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 189 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 187 saham melemah sehingga penguatan IHSG tertahan. 165 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.377,57 dan terendah 6.377,87.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 402.695 kali dengan volume perdagangan saham 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 549,47 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.265.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,85 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,61 persen.

Sektor saham konstruksi naik 1,06 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,91 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,76 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR naik 30,67 persen ke posisi Rp 98 per saham, saham OCAP melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.725 per saham, dan saham CAMP meroket 23,28 persen ke posisi Rp 715 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham TCPI turun 16,67 persen ke posisi Rp 5.000 per saham, saham WICO merosot 13,33 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham CMNP tergelincir 12 persen ke posisi Rp 1.210 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,39 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,99 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 1,09 persen, dan indeks saham Singapura turun 0,52 persen. Sedangkan indeks saham Thailand naik 0,48 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,29 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, di tengah banyaknya sentimen negatif dari global seperti isu Brexit dan gejala perlambatan pertumbuhan ekonomi global, IHSG mampu menguat. Hal itu ditopang stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.

"Di sisi lain, penguatan harga komoditas dunia juga memberikan katalis positif bagi IHSG,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

 


IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual saham kurang lebih Rp 21 miliar di pasar reguler. 

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Rabu 13 Maret 2019, IHSG turun 10,65 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.343,12. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 9,90 poin atau 0,13 persen ke level 6.345,96.

Indeks saham LQ45 turun 0,31 persen ke posisi 991,14. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali Pefindo25 yang naik 0,09 persen.

Sebanyak 63 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 85 saham menguat dan 133 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.350,69 dan terendah 6.337,87.

Total frekuensi perdagangan saham 11.287 kali dengan volume perdagangan 751 juta saham. Nilai transaksi Rp 223 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual saham kurang lebih Rp 21 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.265.

Sebagian besar sektor saham memerah kecuali sektor saham pertambangan yang naik 0,14 persen, perkebunan menguat 0,05 persen dan perdagangan terdongkrak 0,04 persen.

Sektor saham aneka industri melemah 0,61 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Sektor saham industri dasar tertekan 0,33 persen dan sektor saham keuangan melemah0,31 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KOIN naik 11,19 persen ke posisi Rp 318 per saham, saham SKBM mendaki 8,64 persen ke posisi Rp 478 per saham, dan saham CAMP melonjak 8,64 persen ke posisi Rp 630 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain saham MTSM melemah 22,66 persen ke posisi Rp 198 per saham, saham RELI tergelincir 9,09 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham INDX terpangkas 8,54 persen ke posisi Rp 75 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya