Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperkuat keunggulan lndonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengembangkan upaya peningkatan kualitas kelembagaan iptek dan Dikti melalui Program Pengembangan Pusat Unggulan lptek (PUl).
Direktur Lembaga Litbang Kemal Prihatman mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan bantuan teknis peningkatan mutu produk dan penerimaannya di industri melalui Kegiatan Peningkatan Kapasitas Hilirisasi Produk Unggulan Tahun 2019.
Advertisement
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian Indonesia Innovation Day (ID) 2019 yang akan dilaksanakan di Jerman pada 26 Juni 2019.
"Tujuan dari Indonesia ID 2019 adalah memperkenalkan produk inovatif unggulan PUI dan KST di kalangan institusi riset-inovasi berbagai negara, terutama negara-negara Eropa. Kemudian memperluas jaringan kerja sama internasional," tutur Kemal di Take’s Hotel and Mansion, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
"Kerja sama itu baik dalam hal pengembangan teknologi lanjutan, kerja sama sertifikasi produk untuk pangsa pasar internasiohal, perluasan promosi dan pasar atas produk, dan meningkatkan sinergi inovasi yang berkelanjutan antarlembaga PUI dengan pusat riset inovasi dan industri di berbagai negara," imbuh dia.
Kemal menjelaskan, target dari Indonesia ID 2019 adalah menghasilkan minimal 5 kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara Eropa. Kerja sama tersebut yaitu dalam bentuk pembuatan produk dengan industri luar negeri, dan pengembangan produk dengan lembaga litbang luar negeri.
"Kegiatan Indonesia ID 2019 ini juga diharapkan dapat menapaki jejak keberhasilan Indonesia ID 2017 yang telah menghasilkan sebanyak 17 MoA dan 3 Lol, serta Indonesia ID 2019 dengan hasil sebanyak 1 MoA, 6 MoU, 15 Lol," jelas Kemal.
Dampak ke depan, diharapkan kerja sama tersebut akan membuka peluang untuk kerja sama lanjutan, meningkatkan ketertarikan pihak asing terhadap investasi riset di lndonesia, dan membuka jalan untuk kolaborasi riset maupun industri negara lndonesia di lingkungan internasional.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Naikkan Kapasitas Indonesia
Kemal menjelaskan, dalam pelaporan Indeks Daya Saing yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF), terdapat beberapa kriteria yang menunjukkan masih rendahnya kapasitas Indonesia. Kriteria tersebut antara lain kelembagaan, daya inovasi, dan tingkat kesiapan teknologi yang dihasilkan lembaga riset Indonesia.
"Guna mendorong peningkatan dari ketiga kriteria tersebut, maka beberapa upaya tengah dilaksanakan, antara lain dengan menggalang peningkatan mutu produk inovasi yang dihasilkan sehingga mampu mendorong kesiapan teknologi pada skala produksi-industri," tuturnya.
Indonesia ID 2019 sendiri merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan setelah Indonesia ID 2017 pada tanggal 27 September 2017 di HighTech Campus Eindhoven Belanda, dan Indonesia ID 2018 pada 26 Oktober 2018 di Universitas Kobe, Jepang.
Rangkaian agenda Indonesia ID 2019 terdiri dari public presentation dari produk unggulan oleh lembaga Pusat Unggulan iptek (PUI) dan Kawasan Sains dan Teknologi (KST), Pameran produk unggulan, Business Match Making, dan Kunjungan pada lndustri dan Lembaga Litbang yang terkait, serta penandatanganan kerja sama internasional.
Lingkup produk inovasi yang akan dihilirkan pada Indonesia ID 2019 mencakup bidang Pangan Pertanian (Food Agriculture), Kesehatan Obat (Health Care), Sosial, Budaya, dan Humaniora (Social, Culture, ond Humaniora), Telekomunikasi, lnformasi, dan Komunikasi, Material Maju (Advance Moterial, Kemaritiman (Maritime).
Advertisement