3.000 Antek ISIS Menyerah ke Pasukan Kurdi di Suriah

Sekitar 60.000 orang telah meninggalkan Baghouz sejak Desember, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris. Kini jumlah besar antek ISIS dilaporkan menyerah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Mar 2019, 17:40 WIB
Ilustrasi Anggota ISIS (AFP Photo)

Liputan6.com, Baghouz - Sekitar 3.000 antek ISIS dilaporkan telah meninggalkan benteng pertahanan terakhir kelompok itu di Suriah. Mereka menyerah kepada pasukan yang dipimpin Kurdi.

"Jumlah anggota Daesh (ISIS) yang menyerah kepada kami sejak kemarin malam telah meningkat menjadi 3.000," ujar juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mustafa Bali pada Selasa 13 Maret 2019 seperti dikutip dari MSN.com, Rabu (13/3/2019).

SDF menghentikan sementara serangan udara dan menembaki Baghouz yang dikuasai ISIS di Suriah timur pada hari Selasa. Langkah tersebut dilakukan untuk memungkinkan orang-orang meninggalkan desa untuk menyerahkan diri.

Pasukan SDF, yang didukung oleh koalisi pimpinan AS, telah membombardir Baghouz sejak Minggu 11 Maret.

Seorang komandan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pasukan sedang bersiap untuk menyerbu desa. Beberapa ratus militan ISIS diyakini masih bertahan, kata koalisi pimpinan AS.

Pasukan yang didukung AS bentrok sempat bentrok dengan militan dan menewaskan hampir 40 antek ISIS.

Akhir dari 'kekhalifahan'?

Pasukan SDF telah berulang kali menunda serangan mereka di Baghouz karena sejumlah besar warga sipil - kebanyakan adalah istri dan anak-anak - masih di desa. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sekitar 60.000 orang telah meninggalkan Baghouz sejak Desember.

Diperkirakan 10 persen dari mereka bisa jadi adalah anggota ISIS.

Di luar Baghouz, militan ISIS kabarnya masih beroperasi di daerah-daerah terpencil di negara itu.

Pada tahun 2014, kelompok militan mengambil keuntungan dari kekacauan perang saudara Suriah untuk menguasai sejumlah besar wilayah di negara itu dan negara tetangga Irak dalam upaya untuk mendirikan "kekhalifahan."

Para militan terus mengklaim serangan mematikan di wilayah yang dikuasai SDF dalam beberapa bulan terakhir, dan militer AS telah memperingatkan tentang perlunya waspada terhadap serangan. Gerilyawan ISIS juga mengeluarkan pesan menantang yang menyerukan para pendukung di seluruh dunia untuk melakukan serangan untuk mempertahankan diri.

 

Saksikan juga video berikut ini:


Gempuran ke Kantong Terakhir ISIS di Suriah

Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS mengatakan Sabtu 9 Februari 2019 bahwa mereka telah memulai serangan terhadap ISIS, untuk menumpas enklave atau daerah kantong terakhir yang dikuasai kelompok militan itu di Suriah timur.

Mustafa Bali, seorang juru bicara SDF, mencuit Sabtu, "#SDF mulai bergerak ke desa terakhir yang masih dikuasai para militan. Desa Baghuz, yang merupakan kantong #ISIS satu-satunya yang tersisa, akan segera dibebaskan."

"Pertempurannya sangat sengit," kata Bali kepada Associated Press yang dikutip dari VOA Indonesia, Senin 11 Februari 2019.

Kendati demikian dia tidak mengatakan berapa lama SDF memperkirakan pertempuran dengan ISIS kali ini akan berlangsung.

SDF, yang didukung serangan udara koalisi pimpinan AS, memerangi ISIS di wilayah seluas 4 kilometer persegi yang mencakup Baghuz dan dekat dengan perbatasan Irak.

Para pejabat SDF dan Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris memperkirakan ada sekitar 3.000 militan ISIS, kebanyakan orang asing, di wilayah itu. Pemantau itu juga memperkirakan ratusan warga sipil masih berada di wilayah tersebut.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya