Liputan6.com, Edinburgh - Tiga orang tewas dan satu lainnya luka-luka akibat longsor salju yang terjadi di Gunung Ben Nevis, ujung barat Pegunungan Grampian, Skotlandia. Insiden terjadi pada Selasa 13 Maret 2019 pukul 11.50 waktu setempat, menyusul peringatan bahaya dan larangan mendaki gunung yang diterbitkan oleh otoritas.
Sebelumnya, Layanan Informasi Bencana Longsor Skotlandia telah mengumumkan prakiraan bahaya pada Senin, pukul 18.00. Pengumuman memprediksi bahwa akan terdapat longsoran salju yang tergolong "tinggi" untuk wilayah timur laut Gunung Ben Nevis. Suhu udara yang beku dan curah salju yang lebat, serta angin kencang yang dikaitkan dengan Badai Gareth, diramalkan akan mengundang bahaya di wilayah gunung.
Baca Juga
Advertisement
Keempat korban teridentifikasi sebagai warga negara Swiss. Mereka terhantam longsoran salju yang jatuh secara masif dari ketinggian 1.500 kaki (sekira 457,2 meter), sebagaimana disampaikan oleh wakil ketua tim penyelamat Lochaber Mountain di Skotlandia, dikutip dari laman Telegraph pada Rabu (13/3/2019).
"Salah satu pendaki meninggal langsung, satu yang lain sempat diberikan pertolongan darurat Cardiopumonary Resuscitation (CPR) --pertolongan yang bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi darah pada korban yang detak jantungnya tiba-tiba berhenti, sedangkan satu orang sisanya tewas saat dibawa turun gunung," tutur wakil ketua tim penyelamat.
Ia juga mengonfirmasi bahwa keempat korban berjenis kelamin laki-laki. Semuanya akan dibawa ke rumah sakit di Glasgow dengan menggunakan helikopter.
"Kami melakukan semua yang bisa dilakukan dengan baik --berhasil membawa semua korban. Ada empat tandu. Kami membawa seluruh jasad hingga bawah. Ini adalah tragedi yang mengerikan. Mereka tersapu oleh longsoran salju," pungkasnya.
Simak pula video pilihan berikut:
Evakuasi Korban Juga Melibatkan Kepolisian
Selain tim penyelamat, beberapa personel dari kepolisian Skotlandia juga datang ke tempat terjadinya insiden untuk membantu koordinasi upaya penyelamatan.
Inspektur Polisi Kota Fort William, Isla Campbell mengatakan bahwa operasi penyelamatan sangat menantang.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk tim penyelamat di gunung, para kolega di Maritime & Coastguard Agency, dan layanan ambulan Skotlandia untuk bantuan mereka di kondisi yang sangat sulit," kata Campbell.
"Saya juga mengapresiasi staf Layanan Informasi Bencana Longsor Skotlandia yang berjaga dan menyediakan peringatan dengan segera," lanjutnya.
Menurut penuturan saksi mata yang merupakan penduduk kaki gunung, keempat korban mencoba mendaki Ben Nevis meskipun mendapatkan peringatan bahaya.
"Prakiraan cuaca kemarin, telah disampaikan di televisi dan jejaring online, dengan jelas mengatakan bahwa cuaca sangat ekstrem di Ben Nevis dan Fort William - angin sangat kenjang, hujan lebat, dan hujan salju lebat di wilayah yang tinggi," kata saksi mata.
"Seharusnya tidak ada orang di Ben Nevis hari ini dan siapapun (yang nekat) membayar dengan 'harga yang sangat mahal'," lanjutnya.
Pada musim dingin ini, telah terdapat kasus 11 orang tewas di pengunungan, namun hanya tiga korban tewas terakhir yang disebabkan oleh longsor salju. Sementara itu pada 2012-2013, delapan orang meninggal karena bencana yang sama dengan apa yang menimpa tiga pendaki pada Selasa.
Gubernur setempat, Nicola Sturgeon meberikan komentar bahwa bencana yang terjadi pada Selasa sangatlah tragis.
Perlu diketahui bahwa selama satu bulan terakhir terjadi empat longsor salju yang berbeda di Ben Nevis. Pada Sabtu, 9 Maret 2019, longsor serupa terjadi, dengan dua orang dibawa turun dari gunung.
Advertisement